"Tunggu!!"suara bella pagi itu menghentikan langkah nita yg terburu-buru.
Nita bisa mengambil kesimpulan dari nada bicara bella dan sikapnya yg pasti penuh tanda tanya dari sekian banyak tempat kost di kota ini nita memilih tempat ini.
"Kamu sengaja kan kost disini?"sambung bella"kamu mau melarikan diri dari suami kamu dan mendekati kak adit,dan mau merayuku supaya menyetujuinya"
Nita tertawa kaget,bahkan perkataan bella begitu tidak sopan pada orang yg lebih tua darinya.Ini dia sebut sebagai pembullian pada penghuni baru.
Awalnya nita begitu malas untuk menjawab,tapi sepertinya bella tidak akan berhenti bertanya jika dia tidak menjelaskan.
"Sepertinya aku harus bilang sesuatu padamu"nita mendekati bella"sayangnya,aku sama sekali tidak berminat mendekati kakakmu itu.Justru sebaliknya,kamu harus menjaga rahasia kalau aku tinggal disini,supaya kakakmu itu tidak mengejarku.Dan satu lagi.."
Nita tersenyum ke arah bella"kakakmu itu tidak sekeren mantan suamiku!"lalu berbalik melanjutkan langkahnya.
"Apa!!"bella mengeraskan suaranya"aku juga lihat suamimu waktu itu,kakakku lebih keren darinya!!arghh..kenapa kamu tidak mendengarkanku"
Nita mendengarnya tetapi sengaja tidak menoleh sedikitpun,dia hanya menggelengkan kepalanya dalam senyumannya.Sepertinya bella memang tidak sudah tidak menyukainya dari awal mereka bertemu.Sekarang ini bukan saatnya mencari hal-hal yg tidak penting seperti yg bella katakan,hal yg harus diingatnya adalah menghindari hubungan baik apapun dengan orang-orang yg terhubung dengan masa lalunya.
Hari ini,dia memasukan lamaran kerja ke setiap klinik yg dia tahu,termasuk klinik bersalin di ujung jalan yg paling terdekat dari tempat kostnya.
Dia harus memulainya dari awal kembali,dan klinik adalah tempat yg nita rasa akan lebih baik.
"Tidak apa-apa,aku pasti bisa melakukannya"hibur nita pada dirinya sendiri,dia akan memulainya dari tempat-tempat kecil terdahulu,dan mengumpulkan semua kekuatannya untuk bangkit.Dan menyimpan dengan baik semua rasa sakitnya dalam peti hati yg terkunci rapat,lalu membuang kuncinya supaya tidak bisa terbuka kembali.
Nita melirik ke arah jam yg menunjukan pukul sembilan malam saat pintu kamarnya diketuk seseorang.
"Dia lagi"suara nita pelan,sambil melemparkan senyum kecil ke arah bella yg sudah berdiri di depan kamarnya.
Dari bawaannya,sepertinya dia pasti ingin nita membantunya lagi mengerjakan tugas seperti beberapa waktu yg lalu.
"Masuklah"nita membiarkan bella memasuki kamarnya.
Bella memutarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar nita"kamu cuma punya banyak buku dari suamimu dulu,sepertinya kamu memang sangat kesulitan.Bahkan disini tidak ada televisi"
"Kamu sedang memuji atau mengejek?"nita menegaskan,bella sepertinya menjadi ujian dalam kesabarannya kali ini.Sikap axel bahkan lebih baik daripada bella.
"Ajari aku cara mengerjakan tugas kimia"bella terduduk di lantai membuka bukunya.
Nita sedikit kesal tapi menghampirinya dan melihat buku yg dibawanya"dengan satu syarat,setelah ini bicaralah dengan sopan dan jangan lagi menggangguku!"
Bella mencibirnya dengan mulut komat-kamit tidak berarti"Baiklah,ini yg terakhir"
"Tapi,tunggu"sambungnya"apa karena kamu tidak suka nonton,makanya kamu jadi pintar seperti ini?"
Nita mengernyit"aku bisa membeli itu setelah aku mendapat pekerjaan,untuk sekarang itu tidak penting"
"Ah,iya.kamukan sedang kesulitan keuangan"bella terantuk-antuk"makanya kamu kost"
Nita menyimpan kedua tangan di pinggangnya dan menatap tajam"kapan kamu mau mulai mengerjakan soalnya?aku harus segera tidur,besok aku ada wawancara pekerjaan!"
Nita membohongi gadis cerewet yg ada dihadapannya itu.
Bella terkaget"wow,kamu hebat.begitu cepat kehilangan pekerjaan dan sangat mudah untuk mendapatkannya kembali"
Nita menarik napasnya dalam-dalam,ketika waktu istirahatnya di ganggu oleh gadis kecil yg menjengkelkan itu.
"Ayo,kita mulai"bella kemudian memberikan instruksi pada nita,dan nita mengikutinya.
"Kamu lihat,kita mulai dari soal ini.."nita mulai menjelaskan dari soal pertama dan seterusnya.Dan itu memakan waktu yg lama.
"Bisa-bisanya dia sampai tertidur di kamarku"biarpun sedikit kesal tapi nita menyelimutinya juga,tanpa disadari nita bahwa dia sudah memperlihatkan kecerdasan yg sebenarnya dia miliki.Dia sangat berbakat menjadi seorang guru seperti ibunya.
"Hey,kamu tidak mengunci pintu kamarmu!"bella berteriak pagi-pagi sekali ketika melihat nita sudah berpenampilan rapi dan sepertinya terburu-buru.
Nita tidak menggubrisnya dan hanya tersenyum dalam langkah cepatnya.Pagi ini,nita harus berlomba dengan para pegawai rumah sakit untuk sampai lebih dulu,dia merasa harus meminta surat pengalaman kerjanya untuk dijadikan referensi di tempat kerja barunya nanti.Dia harus memastikan tidak siapapun yg dia kenal melihatnya.
"Kamu lihat saja"bella berbicara sendiri"akan aku bikin kamu menyesal karena mendekati kakakku!"
Hari-hari yg di lalui nita begitu berat,setelah hampir satu bulan hanya berdiam diri akhirnya dia mendapat keberuntungan yg sangat besar.Dia akan bekerja di rumah sakit swasta yg nita menurut sepegetahuannya memiliki pelayanan yg sangat bagus.
Keberuntungan kali ini adalah dia bisa langsung bekerja tanpa wawancara melihat dari referensi yg nita sisipkan dan IPK yg tertera di ijasahnya itu,dan karena sangat kebetulan sekali salah satu bidan disana mengundurkan diri,dan nita yg menggantikannya.
"Mari kita akhiri masa sulit ini!"nita memasangkan semangat yg begitu tinggi,malam ini adalah hari pertama dia berjaga. Kembali merintis pekerjaan dan cita-citanya yg sempat tertunda kemarin.
"Lelahnya"langkah nita begitu pelan ketika sampai di depan halaman rumah kost yg dia tempati,matanya begitu lelah.Dia membuka ikatan rambutnya,dan membiarkan rambut panjangnya itu tergerai dan acak-acakan.
Nita menutup mulutnya yg menguap karena rasa kantuknya,dan mematung dengan wajah malu ketika melihat pak aditya yg sedari tadi terduduk di kursi depan dan memperhatikannya entah sejak kapan.
Nita berjalan mendekatinya karena hanya ada satu jalan masuk menuju kamarnya.
"Kebetulan sekali,kita bertemu"aditya tidak bisa menyembunyikan rasa senang di wajahnya"sepertinya keadaanmu sekarang ini sangat baik"
"Iya,pak"nita tersenyum,kali ini begitu terasa canggung untuk nita setelah lama tidak melihat orang-orang yg dia kenal di tempat dia bekerja dulu.
"Kamu masih panggil aku bapak"aditya tertawa kecil"padahal sekarang kamu tidak bekerja denganku lagi,bagaimana kalau sekarang ini kamu harus terbiasa memanggilku dengan sebutan adit saja"
Senyum nita kali ini begitu terpaksa"baiklah,sepertinya saya harus panggil adit untuk sekarang"
"Ayo,kak!"tiba-tiba bella muncul diantara mereka,dia sudah cantik dan rapih"Wah,kak nita baru pulang kerja yah?"
"Ah,dasar gadis menyebalkan"umpat nita dalam hati"sekarang dia berlaku sopan padaku,karena ada kakaknya"
Nita kemudian menjawab dengan senyuman dan anggukan.
"Kak,kita ajak kak nita saja,gimana?"bella tiba-tiba memegang tangan nita,matanya berkedip-kedip ke arah nita memberikan suatu isyarat yg nita tidak mengerti sama sekali.
Aditya tersenyum"kalau kamu tidak keberatan ikutlah"
"Dia tidak keberatan sepertinya"bella menyerobot jawaban nita,dan membawa nita kedepan pintu kamarnya"untuk ganti pakaian,dua puluh menit ya kakak cantik"
Nita mengernyit bahkan tadi itu dia belum menjawab apapun,tapi gadis kecil itu seperti sengaja mengerjainya.
Belum sampai dua puluh menit,nita keluar dari kamarnya.Sudah berganti pakaian,menghampiri bella dan aditya yg sudah menunggunya di mobil.
"Kenapa bisa dia begitu cantik,walaupun tanpa make up"bella geram dalam hatinya melihat penampilan nita.
Aditya tampak membetulkan sesuatu,dan melanjutkan perjalanan ketika sosok nita yg duduk di kursi belakang sudah bisa terlihat olehnya dari kaca depan.
"Kamu mau nonton film apa?"aditya bertanya pada bella"sampai aku harus mengosongkan jadwalku hari ini"
"Ada deh"bella berbicara manja pada kakak satu-satunya itu.
"Bahkan gadis kecil itu tidak bilang ada acara nonton segala"lagi-lagi geram nita dalam hati"sepertinya dia bisa tahu pasti kelemahanku,karena cuma aku yg tidak pernah menonton televisi di tempat kost.Menyebalkan!"
Nita begitu trauma dengan acara nonton di bioskop,dulu saja sewaktu wildan mengajaknya ke tempat ini membuat dia malu.Dia akan sama sekali tidak tahu jalan cerita filmnya karena dia bisa tertidur dengan suasana bioskop yg dingin.Itukan sangat terlihat konyol dan memalukan.
"Gimana,kak seru kan filmnya"seru bella ketika keluar dari studio tempat mereka menonton tadi.
"Iya"Jawab aditya pendek,dan bertanya pada nita"menurutmu bagaimana filmnya?"
"Itu.."nita tersenyum kaget pertanyaan itu seperti jebakan untuknya.
"Jangan tanya padanya,kak.Di kosan saja dia tidak pernah nonton"bella menyela"pasti tadi itu dia tertidur!"
Bella bicara seperti itu,karena dia duduk disamping nita.
Melihat aditya yg menahan tawa,wajah putih nita seketika memerah karena malu dan juga sedikit kesal.
"kak,aku ke toilet dulu ya.tunggu sebentar"bella melesat begitu cepat meninggalkan nita dan aditya berdua.
"Sebenarnya aku juga tidak tahu jalan cerita film yg kita tonton tadi"aditya jujur
"Apa kamu juga tertidur?"nita tertawa kecil
Aditya ikut tertawa dan memelankan suaranya"aku terlalu fokus melihatmu yg tertidur begitu cantik"
Ah,apa-apaan ini!,teriak nita dalam hati.Wajahnya semakin memerah dan memanas,dia sudah tidak bisa berkutik lagi kali ini.Dia sangat ingin hari ini cepat berakhir.
"Aku begitu senang melihat kembali wajahmu yg memerah itu"aditya menambahkan
Nita meletakkan kedua telapak tangan di pipinya,dan berusaha keluar dari sikap salah tingkahnya"hentikan,ini membuatku malu"
Aditya semakin tidak bisa menahan tawanya,dalam hatinya mengatakan sesuatu:aku lebih senang lagi jika bisa lebih dekat denganmu kali ini.
"kenapa wajahnya kusut begitu?"leri teman baru satu shift nya mengomentari wajah nita siang ini.
"Aku malas untuk pulang cepat"ucapan nita itu mewakili tebakan pikirannya,dia merasa aditya pasti akan datang kembali ke tempat kost dan dia akan bertemu lagi dengannya.Walaupun dengan alasan bella,tapi nita merasa hal ini akan menjadi kesempatan mereka untuk menjadi dekat,dan nita tidak mau itu terjadi.
"Kalau begitu,kamu ikut aku"leri menarik tangan nita"aku punya dua kartu diskon salon di ujung jalan sana,kita habiskan akhir pekan ini disana"
Nita mengerutkan dahinya berpikir sejenak,dia rasa usulan leri ada benarnya juga.Sudah lama dia tidak merawat dirinya sendiri semenjak menikah,dan kesibukannya merawat axel.
Sepertinya kali ini nita ingin melakukan sesuatu yg akan merubahnya,anggaplah sebagai perayaan dari dirinya yg baru.
"Sista,buatlah temanku ini berubah lebih muda dari usia sebenarnya dengan kekuatan bulan pada guntingmu!!"ucapan leri pada sista sang pemilik salon itu mirip dengan ucapan sailormoon sebelum berubah dan membuat nita tertawa keras.
Sista sang pemilik salon menatap nita begitu lekat.
"Hei,kamu mirip sekali dengan si go yoo ra yg di drama memories of alhambra itu,tau nggak?"suara sista sedikit berteriak"sendu-sendu cantik gituh"
Nita tertawa geli dengan pemilik salon yg berwujud lelaki tetapi memiliki nama sista,dan perihal wajahnya itu sudah pasti tidak benar.Dia hanya pintar memuji.
"Tunggulah keajaiban bulan di gunting sista yg akan membuat perubahan baru pada dirimu"
Nita membiarkan tangan-tangan sista yg memegang gunting andalannya bermain di rambut nita.
Entahlah akan seperti apa hasilnya,dia hanya bisa berdiam diri karena sudah menyetujuinya.
Karena dipikrannya sekarang adalah mencari kebahagiaan walaupun sekecil ini,hingga pada akhirnya nita bisa merasakan kembali tertawa begitu lepas.
También te puede interesar
Comentario de párrafo
¡La función de comentarios de párrafo ya está en la Web! Mueva el mouse sobre cualquier párrafo y haga clic en el icono para agregar su comentario.
Además, siempre puedes desactivarlo en Ajustes.
ENTIENDO