Descargar la aplicación
28.57% CINTA SEJATI / Chapter 6: Jam Istirahat

Capítulo 6: Jam Istirahat

Bergegas menuju kelas sekretaris. Disana dia tidak menemukan Laura sahabatnya.

"Aneh..." gumamnya. Tidak seperti biasanya Laura meninggalkannya.

Sebuah tepukan halus di pundak Dewi membuyarkan lamunannya.

Jen : " Kok bengong..? Cari siapa Dewi..?"

Dewi : "Cari Laura."

Jen : "Tadi dah keluar duluan buru buru."

Dewi : "ya sudah. kita ke kantin bareng yukss Jen..?"

Jen : "Iya ..."

Mereka berdua berjalan menuju kantin kampus. Sesampai di kantin ada seseorang melambaikan tangannya ke arah mereka.

Jen : "Tuh... Laura disana."

Tunjuk Jen ke meja kosong yang hanya diisi Laura dan David.

Dewi hanya mengerutkan kening saja.

Laura : "Sini... dah disiapkan tempat duduknya."

Dewi : "Tumben dah di kantin. kan kelas baru saja selesai."

Laura : "Tadi aku ijin ke kantin sebelum bel. Mag aku kumat. Jadi harus segera makan cemilan dan minum obat."

jen : "Mag akut yaaa..?"

Laura :" iya.. dah 5 tahun berobatnya."

Jen : "Memang gak boleh telat makan kalau mag. kudu selalu bawa cemilan kayak roti atau bolu."

Dewi : "Kok tahu banyak soal penyakit mag....?"

Jen : "Iya.. kakak cowok aku kena soalnya. Gara gara dia kerja gak ingat waktu."

Dewi : "Serem juga penyakit maag."

Laura : "Kalau penyakit Kanker darah bagaimana...?"

Jen : "hmm.... kayaknya saudara aku pernah kena deh. kudu operasi. kalau tidak bisa mati."

Laura : "Masak sich kudu operasi... gak ada cara lain."

Jen :" Kayaknya gak ada. Operasi aja bisa gagal dan tetep bisa meninggal. Mending pasrah kalau dah kena kanker. Banyakin amal dan Ibadah."

Dewi : "Masak nunggu mau mati baru ingat ibadah."

Jen : "Biasa manusia... suka kalap kalau dan serakah kalau gak dikasih cobaan hidup."

Dewi : "Jaman sekarang pengobatan sudah canggih. Semoga saja ada lebih banyak kesempatan untuk sembuh."

Laura : "Apaan sich ngomong mati terus."

Jen : "Bukannya kamu yang ngomongin penyakit kanker. eh laper nich.. belum persen makanan kita. aku persen dulu yaa Dewi."

Dewi : "aku juga belum persen makanan."

Romy : $Nich.. dah aku beliin makanan."

Romy tiba tiba datang dan membawakan 2 piring makanan. Dewi kaget melihat kedatangan Romy.

Dewi : "Kapan datang...? Tadi lihat David saja sama Laura."

Romy : "Mmmh... aku kan selalu ingat kamu. Makanya langsung pesenin makanan kesukaan kamu. Sphageti Bolognase."

Laura : "Aku gak dioesenin sekalian..?"

Romy : "Pesen sendiri sana."

Dewi : "Romy ah.. jangan gitu."

Laura terlihat cemberut,

"ayok David kita Pesen makanan. "ajak Laura.

David cuman mengangguk pelan. Mengikuti Laura dari belakang.

Romy : "Dewi... aku ada latihan basket setiap hari selama seminggu."

Dewi : "Tumben..."

Dewi :" Iya.. ada pertandingan basket Sabtu depan."

Dewi : "Oooh...."

Romy lupa gak yaa sama hari ulang tahun aku. batin Dewi.

Romy : " Nanti sepulang kuliah aku langsung latihan sampai malam sama temen temen."

Dewi : " Aku pulang sendiri juga gak papa kok. Ada supir yang bisa jemput aku pulang."

Romy : "Ya sudah... tapi aku tetep bisa jemput kok tiap pagi."

Dewi : "iya...."

Gak lama Laura. Jen dan David datang membawa makanan. semua terlihat asyik mengobrol dan berbincang. Tanpa Dewi sadari Alex sedang memperhatikan dari kejauhan.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C6
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión