"Pria yang duduk di sebelah sana itu sangat tampan yah?" tanya Emile kepada Tasya yang sedang menikmati baso tusuk di taman sekolah pada saat jam istirahat.
"Namanya Elthar dari keluarga Kertasukma, dia anak baru kelas 11 MIA 4." Jawab Tasya.
"Oh… pantas saja saya tidak pernah melihat nya"
"Yaa.. karena kalau kamu sudah mengenalnya dari kelas 10 kamu pasti akan mnegejar-ngejarnya kan ?"
"wkwkw sa ae kamu tas"
"Kring… Kring…. Kring…." Bunyi bel masuk berbunyi.
Semua siswa siswi SMA GULLIVER pun bergegas kembali ke kelas masing-masing termasuk Emile,Tasya, dan Elthar yang sekarang Emile kagumi karena ketampanan nya.
"Tas.."
"Kenapa mil?"
"kok kamu bisa tau nama pria tampan itu? Padahal aku denger dari temen aku yang lain kalo dia baru pindah dari sekolah nya yang lama kemarin."
"Yaelah mil, siapa yang gatau sama anak baru sekeren dia? Lagi pula dia itu temen SD saya mil."
"Oh yah?!!!" Emile Terkejut sampai-sampai Bu dhona yang sedang menjelaskan materi Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara itu pun menegur Emile.
"Emile! Sedang apa kamu?"
"Tidak bu, tidak ada" Sahut Emile dengan nada sopan
"Sekali lagi kamu mengganggu kelas yang sedang berjalan,kamu ibu hukum!"
Emile hanya menggangguk dan tidak menjawab sepatah kata pun. Tasya membisikan kepada Emile dan mengatakan bahwa ia akan menceritakan tentang Elthar setelah pulang sekolah. Emile yang sedang khawatir ditegur oleh bu dhona itu pun mengisyaratkan kepada Tasya jika ia setuju dengan perkataanya dan segera menyuruh Tasya untuk diam agar tidak ditegur kembali dengan bu dhona.
"Tin.. Tin.. Tin.." Klakson Angkot yang sedari tadi Emile dan Tasya tunggu pun dating
"Jadi gimana Tas?"
"Elthar??"
"iya" Sahut Emile dengan ekspresi muka yang antusias
"Elthar adalah Pria yang sangat tampan yang terkesan tenang dan pendiam. Tapi tidak ada yang menyangka bahwa di balik ketenangannya itu ia menyimpan sebuah kisah penuh misteri. Awal mula nya itu saat saya dan Elthar kelas 2 SD. Dia bertingkah sangat aneh pagi itu, dia terlihat sangat ketakutan. Keanehan yang sangat tidak wajar terlihat dari raut muka nya kala itu. Dia mengaku sangat takut dengan sesosok bayangan yang berada di belakang Sita (Teman SD Tasya dan Elthar). Dia memperingatkan Sita agar berhati-hati dan menjaga diri nya dengan baik. Tetapi Sita tidak menghiraukan peringatan dari Elthar dan menganggap Elthar adalah orang yang aneh, apalagi tidak ada yang melihat sesosok bayangan itu. Setelah beberapa saat Sita mulai kejang-kejang karena dia memang mempunyai penyakit kronis dalam tubuhnya. Semua orang panik termasuk para guru dan staf sekolah. Mereka kangsung membawa Sita ke Rumah Sakit agar di tangani secepatnya. Tetapi sesampainya di Rumah Sakit, Kita semua menerima kabar duka karena Sita meninggal Dunia di perjalanan menuju Rumah Sakit. Dan menurut ku pasti ada hubungan nya dengan sesosok bayangan hitam yang ada di belakang Sita seperti yang dilihat oleh Elthar."
"Jadii… Menurutmu Elthar penyebab kematian Sita?"
"Bukan begitu,tetapi menurutku keanehan yang ada pada dirinya itu merupakan suatu kelebihan yang tidak sembarang orang bisa memilikinya."
"Hmm.. Jadi dia anak yang special" Gumam Emile sambal menganggukan kepala nya berulang kali.
"Lebih tepatnya dia bisa melihat kematian seseorang."
Emile tak menjawab satu kata pun.
"Dan yang paling mengejutkan adalah ia melihat kematian ibu nya pada saat di akelas 6 SD"
Emile langsung menatap dingin kepada Tasya, dan mereka diam tak ada kata satu pun setelah kata-kata Tasya yang sangat mengagetkan Emile. Mereka berhenti membicarakan Elthar pada saat itu juga. Tubuh Emile bergetar dan mengurungkan niat untuk mendekati Elthar.
…..
Keesokan harinya Emile bertemu dengan Elthar di satu angkot yang sama. Pagi itu hanya mereka berdua yang berada di dalam angkot itu. Mereka saling diam membeku sampai Emile memberanikan diri untuk menegur sapa.
"Hei, kamu anak baru 11 MIA 4 kan?"
Elthar yang sedari tadi menundukkan kepalanya didalam tabung kecil berjalan itu pun mengangkat kepala nya dan menatap Emile tajam. Emile yang ditatap oleh Elthar seperti itu memalingkan muka dan merasa takut mengingat cerita Tasya kemarin. Elthar mengeluarkan selembar kertas putih dari saku kemeja sekolah nya dan memberikan kepada Emile dengan sikap yang aneh nan dingin layaknya penjahat yang menodongkan pisau kepada korban nya.
"Apa ini?" Tanya Emile yang bingung dengan kertas yang diberikan Elthar kepadannya.
Elthar kembali tidak menjawab
Tabung kecil yang menjadi kendaraan Elthar dan Emile pun berhenti di depan Sekolah. Elthar segera turun dari angkutan umum tersebut dan meninggalkan Emile yang masih terlihat bingung dengan kertas yang diberikan nya. Dalam kebingungan nya,Emile membuka kertas putih itu dan betapa sangat terkejut nya bahwa yang ada di dalam kertas putih itu adalah nama sahabat nya yaitu Tasya yang tertulis dengan darah.
Mohon maaf cerita yang sebelumnya ditarik. ini adalah cerita yang sudah diperbaharui. mohon maaf pada semua yang sudah membaca dan terimakasih :)