Yusnan diam sesaat. Belum sempat bicara sudah di dului Lafmi.
"Kamu mau bantu aku mencari taksi itu gak?" tanya Lafmi.
"Gila apa kau ini?!" kata Yusnan.
"Akan ku sediakan bonus cukup besar untuk mu kalau kau mau bantu aku berburu taksi itu." kata Lafmi.
"Ta… tapi… tapi Piping sendiri belum pasti di culik oleh taksi itu, bukan? Belum tentu taksi itu benar-benar taksi setan seperti dugaan mu, kan?" kata Yusnan.
Lafmi pun berkata, "Kita selidiki dulu kebenarannya. Tapi untuk menyelidiki pun kita tetap harus berburu. Aku butuh seorang pemberani untuk mendamping ku membutu taksi setan itu. Ku tawarkan kesempatan ini pada mu untuk yang pertama kalinya. Mau atau tidak?" tanyanya kepada Yusnan.
Makin kusut dan resah benak Yusnan di paksa harus memilih saat itu juga. Mulutnya jadi sulit bicara karena kelewat bingung mengambil sikap dan keputusan dalam waktu sesingkat itu.
***