Bozas tertawa dalam suasana amat bahagia. Rupanya minuman aneh yang bernama surga merah itu masih berpengaruh dalam jiwanya. Apa pun yang di dengarnya, apa pun yang di rasakannya, semuanya serbah indah dan membahagiakan hati.
"Bo, kamu mau nggak menikahi ku?" tanya Selafie.
"Menikahi mu? Apa nggak salah tuh?" tanya Bozas memastikan.
"Nggak. Aku ingin menikah dengan mu dan punya suami seperti kamu!" jelas Selafie.
"Aku juga… juga nggak keberatan punya istri secantik kamu." balas Bozas sambil memberi kecupan lembut di kening Selafie.
"Jadi kamu mau kawin dengan ku kan?" tanya Selafie memastikan.
"Okey, aku sangat senang kalau bisa kawin dengan mu." jawab Bozas.
"Tapi aku sudah mati, Bo. Bagaimana?" tanya Selafie.
"Sudah mati?!" Bozas tersentak kaget.
"Mati menerima cinta dari lelaki lain kecuali dari hati mu." tambah Selfie membuat kata-katanya semakin di anggap sebagai canda, sehingga Bozas tertawa dan memeluknya erat-erat.