Setelah upacara pengorbanan selesai, maka sang King dari Istana Heaven Heavenly mulai membacakan aturan kompetisinya.
Sebenarnya, aturan itu selalu sama setiap waktunya. Jadi, 15 kandidat yang hadir di sana sudah hafal terhadap aturannya.
Pertempuran memperebutkan posisi Putra Dewa rata-rata dinilai dari dua aspek: kemampuan bertarung dan potensi yang dimiliki.
Kemampuan bertarung seorang pertapa meliputi fisik dan talentanya. Mereka yang berada di tingkatan alam yang sama – yang memiliki kemampuan bertarung lebih tinggi – pasti mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk menjadi Putra Dewa. Sama halnya dengan itu, maka bicara tentang potensi adalah bicara tentang pencapaian yang sanggup diraih oleh para pertapa di kemudian hari.
Terdapat sembilan lantai di Altar Dewa Darah. Semakin tinggi kandidat itu mendakinya, maka semakin besar pula potensi yang dimilikinya.