Mimpi buruk Martin O'Neil tidak menjadi kenyataan. Ketika dia berbaring di tempat tidurnya dan membuka mata keesokan harinya, dia tidak dibangunkan oleh dering telepon, sehingga memberinya sedikit ketenangan pikiran. Karena itu artinya klub tidak melakukan penjualan besar-besaran terhadap pemain inti. Kalau tidak, ponselnya pasti sudah dibombardir panggilan telepon dari media berita dan agen pemain.
Pria kelahiran Irlandia Utara itu, yang dibuat lelah oleh rumor transfer belakangan ini serta disudutkan oleh petinggi klub yang selalu suka ikut campur dalam urusan tim, berbaring sejenak di ranjang sebelum bangkit untuk mencuci muka dan menikmati sarapan yang dibuatkan istrinya.
Saat mengambil teko susu, dia tertegun setelah membaca bagian olahraga The Sun dari istrinya yang berada disampingnya. Istrinya sudah melipatkan koran itu untuknya.