Kota Gelombang Liar.
Untuk sebuah kota yang jaraknya ratusan ribu mil jauhnya dari samudera manapun untuk dinamai "Gelombang Liar", rasanya sangat aneh.
Namun, ketika penumpang turun dari kereta, sebuah "samudra" dengan ombak yang menjulang setinggi mungkin muncul di kejauhan di balik dinding kaca besar di pintu masuk.
Tepatnya, itu adalah bentangan luas Gurun; karena bebatuan telah terbawa oleh angin kencang selama ratusan juta tahun, mereka bertumpuk satu sama lain, menciptakan penampilan yang mirip dengan gelombang demi gelombang. Dengan kata lain, batu-batu itu, setelah tersapu oleh angin, telah mengeras dan berubah menjadi lautan batu.
Lautan batu ini dilukis dengan dua warna — hitam dan merah.
Warna hitam adalah warna asli batu itu.
Sedangkan warna merah adalah karena telah dicelup dengan darah tentara federasi yang tak terhitung jumlahnya, pengembang, dan binatang iblis.