Lembah Sungai Putih Yang Terbangun
Pagi hari, di dalam hutan yang lebat sebelah kastil itu.
Seseorang berkeliaran masuk keluar hutan.
"Wush!"
Sesosok bayangan keluar dari tangan Marvin!
"Tuff!"
Semua bayangan itu mengenai lingkaran sebuah pohon besar di tengah hutan yang lebat itu.
Meskipun hampir semuanya tepat sasaran, beberapa diantara bayangan itu jatuh di pinggir lingkaran.
Marvin berhenti setelah melempar beberapa anak panah dalam sekali tarikan nafas dan memperhatikan kayu tempur itu dengan seksama.
'Meskipun anak panah adalah senjata tersembunyi yang mudah dipelajari, ketepatanku masih kurang sedikit.'
'Akurasi sedikit berkaitan dengan kekuatan. Meskipun skill tanganku cukup lincah, aku jarang sekali menggunakan senjata jarak jauh. Semua senjata tersembunyi membutuhkan latihan beberapa kali untuk bisa digunakan secara efektif.'
'tapi aku harus bisa mencapai 30 SP jika aku melakukannya beberapa waktu.'
Marvin secara diam-diam melihat [Senjata Tersembunyi – Anak Panah (24)] pada daftar jurusnya dan tiba-tiba ia tertegun.
Hal yang paling berharga yang ia dapat dari Biara Merah pastinya adalah ramuan Kekuatan Naga. Tetapi ini – Pengenalan pada senjata tersembunyi – sebenarnya lumayan bagus. Marvin belajar tiga jurus senjata tersembunyi dari situ.
Ketiga jurus tersebut ialah:
[Senjata Tersembunyi – Anak Panah (24)]
[Senjata Tersembunyi – Pisau Lempar (5)]
[Senjata Tersembunyi – Jarum Terbang (5)]
Selain anak panah, Marvin bisa saja kehilangan akurasi dengan senjata tersembunyi lainnya, meskipun ia menggunakan jurusnya.
Ini adalah hasil Marvin dalam menggunakan jurus luhur [Belajar Cepat]. Talentanya menggunakan senjata tersembunyi biasa saja sehingga ia memilih untuk mempelajari yang termudah.
Karena ia sangat enggan menggunakan poin jurusnya pada senjata tersembunyi, Marvin memaksakan diri untuk melatih kemampuan anak panahnya setiap pagi.
Tiga puluh set dari dua puluh anak panah setiap hari. Dua puluh set pada pagi hari, dan sepuluh pada sore harinya.
Skill Marvin menggunakan anak panah berkembang dengan pesat karena latihannya itu. Sebenarnya, sejak awal ia sudah memiliki cukup skill tangan untuk itu.
Namun pada akhirnya, senjata tersembunyi adalah senjata jarak jauh, dan ia kurang mengembangkan akurasinya.
Untuk seseorang seperti Marvin yang senang dengan istilah "Sekali serang, Sekali bunuh", dia kurang merasa puas dengan hal itu.
Terlepas dari berlatih anak panah, kekuatan Marvin juga meningkat dengan sejumlah gnolls yang dibunuh selama ekspedisi.
Selama pertempuran untuk memulihkan Lembah Sungai Putih, Marvin mendapatkan 2194 poin tempur, termasuk roh bumi.
Dia telah mencapai jabatan ranger level 5 dan telah memenuhi persyaratan untuk tahap selanjutnya. Namun untuk mencapai ranger level 6, dia membutuhkan 4800 poin.
Cukup jelas bahwa gnoll bukan termasuk persyaratan tersebut.
Jadi dia berpikir tentang itu untuk sementara, kemudian memutuskan untuk membayar 1000 poin untuk jurus [Langkah Bayang].
Sebenarnya sama seperti [Potong Tenggorokan]: karena Marvin berulang kali menggunakan jurus tersebut dalam pertempuran, dia bisa menggunakan poin tempur untuk menjadikannya sebagai skill personalnya.
Langkah Bayang dan Potong Tenggorokan membentuk kombinasi serangan Pembunuh Bayang, satu tingkat di bawah Serangan Keputusasaan.
Setelah Marvin menggunakan 1000 poin, jurus baru muncul pada daftar jurusnya:
[Langkah Bayang (30)]
Langkah Bayang tidak setinggi Jerat Leher sebenarnya wajar. Meskipun Marvin telah mempraktekkan keterampilan kakinya selama permainan, jurusnya tidak seakurat Potong Tenggorokan, jadi sangatlah tidak mungkin untuk melakukan emulasi secara menyeluruh. Tetapi 30 poin pada Langkah Bayang sudahlah cukup.
Sekarang Marvin telah mampu menggunakan jurus [Senyap] atau [Sembunyi] + [Langkah Bayang] + [Potong Tenggorokan], sebuah jurus pembunuh yang ampuh.
Skill ini tidak membuat sama sekali kemampuan membunuhannya kalah dengan jalan pembunuh pencuri. Dan kemampuan jarak dekatnya jauh lebih kuat daripada ranger biasa. Dipasangkan lagi dengan pengalaman bertempurnya, bahkan tanpa ramuan Kekuatan Naga, Marvin percaya diri dalam melawan ahli peringkat 2 mana pun.
"Tuff"! "Tuff!" "Tuff!" Anak panah terus terbang keluar.
Waktu cepat berlalu, dan semua anak panah di tangannya sebentar segera terlempar.
Banyak anak panah terjebak pada lingkaran pada pohon-pohon besar di sekitarnya.
Ini adalah ronde terakhir latihan hari ini.
Marvin mengambil semua anak panah itu, kemudian lari di kastil melewati pintu samping.
...
Empat hari setelah pulihnya Lembah Sungai Putih.
Seperti yang telah diharapkan oleh Marvin, para ksatria yang diusir tidak lagi mencari masalah. Dan orang-orang yang berniat jahat rupanya juga terkejut dengan keberanian Marvin. Tidak ada tanda-tanda pergerakan dari mereka untuk sekarang.
Marvin tahu walaupun mereka punya rencana, mereka hanya bisa menjalankannya secara diam-diam.
Ini adalah era sebelum Bencana Hebat, era dari aliansi penyihir. Selain mencegah adanya pembunuhan, sisanya tidak akan menjadi masalah.
Dan setelah para gnoll itu diusir semuanya, Lembah Sungai Putih secara bertahap mulai kembali seperti dahulu.
Anna memimpin setengah dari garnisun dan mereka bekerja tanpa kenal waktu, mengunjungi setiap rumah di Kampung Hijau, Kampung Kabut, Danau Air Siklon dan tempat-tempat lainnya. Mereka mengundang warga-warga sekitar yang telah melarikan diri, yang takut jikalau para gnoll datang kembali.
Desa di bagian bawah kastil berangsur-angsur ditinggali oleh orang-orang kembali. Semua rumah pertanian yang sebelumnya ditinggalkan ditata kembali dan para petani mulai kembali dan beraktivitas.
Para pengrajin membawa anak-anak mereka kembali ke kota kastil.
Lembah Sungai Putih saat ini tidak berbeda dengan wilayah lain. Intinya adalah raja dan rakyatnya.
Marvin dan Anna tinggal di bagian terdalam kastil itu, dengan anggota garnisun berjaga-jaga di bagian luar.
Juga, semua jenis pengrajin tinggal di luar kastil, yaitu di kota. Mereka merawat anak-anak mereka sebagai pembantu mereka, kemudian mereka akan mewarisi pekerjaan orang tuanya menjadi penjahit atau tukang batu.
Petani berada di luar tembok. Ada juga beberapa penjaja keliling, tetapi orang-orang ini seringkali adalah pencuri.
Melihatnya dari atas tembok, kota kastil Marvin dikelilingi oleh tebing-tebing, dengan hutan kecil di sebelahnya.
Ada sebuah jembatan batu di selatan dengan kanal buatan di bawahnya. Kanal itu mengambil air dari Sungai Putih. Kanalnya cukup dalam dan dipasang beberapa tombak tajam pada kanal itu, dihadapkan ke atas.
Siapa pun yang jatuh kesana pasti celaka.
Rumah-rumah petani terletak di bawah kota kastil. Awalnya saja, rumah-rumah tersebut terpencar satu sama lain. Cukup sulit menanam tanaman di hamparan tanah tandus yang luas, kecuali gandum atau mungkin okra¹.
Sungai Putih di kejauhan seperti sabuk mengalir melalui Lembah Sungai Putih, tanah yang luas namun tidak subur ini.
Tambang utara masih bisa dilihat dari atas tembok kota kastil.
Lembah Sungai Putih melewati sebelah barat tambang utara dan memiliki dermaga yang sudah tidak dipakai lagi.
Ini adalah Lembah Sungai Putih.
Daerah pedesaan yang tidak subur.
Tetapi Marvin masih harus melindunginya dengan nyawanya.
Matahari perlahan-lahan naik diiringi orang-orang yang mulai bekerja.
Untungnya, Marvin berhasil mengusir gnoll tepat waktu. Jika tidak, dia akan menunda masa bercocok tanamnya di musim panas. Sehingga, persediaan makanan yang sudah menipis akan semakin habis.
"Saatnya bekerja."
Marvin makan sarapan, berganti pakaian, dan kembali belajar.
Anna sudah menunggu di sana.
Setelah berhasil memulihkan Lembah Sungai Putih, Marvin telah memenuhi keinginan pemuda itu, dan pecahan jiwa yang terakhir menghilang.
Namun sumpahnya kepada kaum pemuda tidaklah berubah.
Dia akan menjaga tempat ini. Dia benar-benar yakin dengan kemampuannya untuk melakukan hal ini!
Setelah menerima 1000 poin umum, menu tugasnya berubah kosong.
Ini membuat Marvin agak terkejut, tetapi itu bukan yang terpenting saat ini.
...
"Kekurangan makanan? Aku bisa menyelesaikan masalah ini," Marvin berkata dengan lembut kepada Anna yang sedang gelisah.
Dia mendiskusikan situasi daerah itu dengan Anna sembari menulis surat dekrit dengan terampil menggunakan pena bulunya.
Terlalu banyak dokumen yang perlu diurus untuk rekonstruksi Lembah Sungai Putih.
Tetapi Marvin menghadapinya dengan baik. Meskipun dia bukan seseorang yang bekerja dalam administrasi di kehidupan sebelumnya, dia cukup pintar. Lembah Sungai Putih yang kecil ini masih harus berurusan dengan orang-orang yang berniat jahat.
Dia menampilkan lima keputusan raja dalam satu tarikan nafas.
Keputusan pertama. Keputusan perekrutan garnisun Lembah Sungai Putih. Siapa pun yang berusia produktif di desa pada Lembah Sungai Putih dapat mendaftar di garnisun. Hal ini akan diawasi oleh Andre.
Marvin bermaksud untuk memperbesar barisannya; dua puluh orang memang terlalu sedikit. Untuk membuat dua ribu orang di Lembah Sungai Putih, garnisun membutuhkan setidaknya lima puluh orang.
Marvin tidak kekurangan dana. Dia telah mengeluarkan cukup uang dari bagian dalam biara merah untuk memenuhi kebutuhan barisan tersebut selama bertahun-tahun.
Dekrit kedua. Sangat dianjurkan kepada para warga untuk meningkatkan persediaan ternak. Marvin mengatahui bahwa padang rumput di selatan Lembah Sungai Putih sangatlah cocok untuk peternakan. Daerah itu belum dikembangkan sebelumnya karena ancaman gnolls dan hewan liar. Sekarang, dengan kekuatan militer wilayahnya, seharusnya tempat itu dapat terlindungi. Setiap rumah tangga yang beternak akan memiliki uang saku tertentu.
Keputusan ketiga. Merekrut pengrajin dan pedagang. Mereka akan memberi energi kepada daerah itu.
Keputusan keempat. Juga dekrit rekrutmen, untuk pemegang kelas, terutama mereka yang memiliki pengalaman militer. Marvin membutuhkan beberapa orang dengan pengalaman kepemimpinan atau berpetualang untuk memimpin anggota garnisun baru. Dekrit rekrutmen ini memberikan sejumlah hadiah besar, yang membuat Gru dan yang lainnya tertarik.
Keputusan kelima. Dekrit perbaikan. Marvin berharap agar para petani dan beberapa pengrajin mengirim beberapa orang untuk memperbaiki dermaga Lembah Sungai Putih yang sudah tidak terawat.
Ini adalah proyek skala besar yang memakan waktu dan biaya. Anna berpendapat bahwa langkah itu tidaklah bijaksana.
Tetapi Marvin punya alasan sendiri. Dalam keadaan genting, lima dekrit dikeluarkan.
Lembah Sungai Putih terkejut untuk sementara waktu. Sang raja tidak melakukan banyak tindakan ini berturut-turut untuk waktu yang cukup lama.
...
Perasaan yang sangat menginspirasi.
Marvin dapat merasakan perubahan itu.
Keesokan harinya, ketika ia berdiri di atas dinding, memperhatikan wajah orang-orang yang datang dan pergi, dia bisa merasakan suasana yang energik.
Ini membuatnya merasa sangat lega. Ini adalah jenis perasaan yang berbeda dari menghadapi pukulan membunuh.
Suara seruling tiba-tiba terdengar di kejauhan.
Marvin mendengarkan suara itu; suara itu berasal dari kincir angin bekas toko roti di kota kastil.
Melodi itu cukup akrab, Marvin mengingat nama lagu ini dari lubuk ingatannya.
- Kebangkitan Lembah Sungai Putih. –
Semerbak aroma roti tercium dari toko roti, dari kejauhan terlihat sungai yang jernih dan keperakan.
Marvin menghela nafas panjang.
Indah sekali.
...
Namun tiba-tiba, derap langkah tergesa-gesa terdengar dari arah belakang!
Suara Anna terdengar:
"Tuan muda Marvin! Sesuatu yang buruk terjadi!"
"Tuan Muda Wayne dikutuk oleh seseorang dari Akademi Magore! Dia sekarang terkapar di ranjang dan tak sadar!"
Marvin berbalik, dan mengepal tangannya.
1 – Okra, juga dikenal sebagai jemari wanita atau ochro adalah sayuran hijau.