Xu Qing berdiri di sana di samping Meng Hao, memandangi nuri dan jeli daging, dan dia mulai tertawa. Tawa itu begitu hangat dan indah sehingga bisa mencairkan es.
Meng Hao menarik napas dalam-dalam saat dia melihat ke peti mati yang berisi Kupu-kupu Gunung dan Lautan, dan orang tuanya. Ketika peti mati itu mencair, kupu-kupu itu berubah menjadi titik cahaya warna-warni yang tak terhitung jumlahnya, cahaya yang meledak dengan kekuatan hidup. Perlahan-lahan, cahaya terbentuk bersama-sama menjadi pria dan wanita, yang berdiri di sana saling berpelukan.
Pada saat yang sama, suara gemuruh terdengar ketika pintu besar terbuka. Itu adalah pintu menuju siklus reinkarnasi, yang akan memastikan bahwa jiwa-jiwa yang menjadi bagian darinya tidak pernah mati.
Gunung es mencair, dan saat itu terjadi, benih jiwa yang bangkit di dalam menjadi sosok yang tak terhitung jumlahnya yang melayang ke arah pintu.