Itu bukan hanya ucapan biasa yang Qin Jiayan katakan pada ibunya. Ia mulai serius mempertimbangkan urusan perjodohan itu.
Ketika bertemu dengan setiap gadis yang ibunya atur untuknya, ia terlibat dalam percakapan mendalam dengan mereka sambil memperhatikan nama-nama dan usia mereka masing-masing.
Hanya dalam dua minggu, ia telah bertemu dengan delapan gadis, dan ia telah menghafal nama dan nomor telepon masing-masing.
Dari delapan, Qin Jiayan akhirnya memilih untuk melakukan pertemuan kedua dengan gadis ketujuh yang ia kencani.
Gadis itu tujuh tahun lebih muda darinya dan baru saja lulus dari perguruan tinggi. Ia berasal dari keluarga biasa dan lebih cantik daripada kebanyakan. Kulitnya putih dan sementara wajahnya tidak istimewa, ia menjadi semakin indah, dan ia selalu terlihat sangat tulus.