Dalam video itu, Gu Yusheng menatap perut Qin Zhi'ai dengan penuh perhatian. Fokusnya seperti seseorang yang melihat sebuah hadiah yang suci.
Emosi yang kuat dan belum pernah terjadi sebelumnya langsung memenuhi dada Gu Yusheng, dan untuk waktu yang lama, sulit baginya untuk tenang. Hanya ketika rokok yang dipegang jari-jarinya sudah sampai habis dan menghanguskan kulitnya, matanya berangsur-angsur beralih dari perut Qin Zhi'ai.
Qin Zhi'ai terpaku pada ekspresinya. Ketika ia melihat mata Gu Yusheng bergerak ke atas, ia memutar layar ponselnya ke wajahnya, dan Gu Yusheng menatapnya dengan tatapan yang dalam. Meskipun mereka berkomunikasi melalui internet, Qin Zhi'ai bisa merasakan intensitas tatapan Gu Yusheng, dan napas serta detak jantungnya tiba-tiba berhenti. Kata-kata yang muncul di benaknya berhenti sebelum keluar dari bibirnya. Mereka berdua saling memandang dalam diam, seolah-olah hanya mereka berdua manusia yang tersisa di dunia.