'New York University Stern School of Business.'
'Ayah akan memberimu beberapa tahun.'
'Menenangkan diri.'
Setiap kata bergema dalam benak Li Mosen. Dirinya berada di ambang kehancuran.
Tiba-tiba saja dia berdiri dan berteriak, "Aku tidak akan pergi. Ayah, aku tidak ingin pergi ke sana. Aku ingin tinggal di Kotaraja."
"Kau akan menyia-nyiakan bakatmu kalau kau tetap tinggal di Kotaraja," kata Li Sicheng, tatapan matanya kembali terlihat dingin saat menatap Li Mosen yang berada di depannya. Li Sicheng berkata dengan dingin, "Kau punya bakat dalam bidang fisika. Kau bisa memilih sekolah fisika bergengsi. Atau, kau bisa mendaftar langsung ke almamaterku. Aku akan mengatur agar kau menerima pendidikan yang terbaik."
Li Mosen hendak berbicara ketika Su Qianci mendekatinya dan memberinya pelukan lembut. "Mosen, ayahmu melakukan ini untuk kebaikanmu. Tenangkan dirimu." hiburnya dengan suara lembut.