Su Qianci naik taksi ke sekolahnya yang dulu dan tiba sekitar pukul 7 malam. Setelah membayar taksinya, Su Qianci melihat sebuah Renault merah terparkir di dekatnya. Seorang pemuda sedang bersandar di mobil. Dia berusia sekitar dua puluh tahun, mengenakan kacamata tanpa bingkai. Kulitnya cerah, dan hidungnya mancung. Saat dia melihatnya, dia tersenyum gembira. "Halo, Qianqian!"
Mengenakan pakaian santai, Lu Yihan terlihat seperti seberkas sinar matahari.
"Rasanya belum selama itu. Bagaimana bisa kau menjadi sangat cantik? Aku sangat terpesona!" Lu Yihan berseru dengan berlebihan, menutupi matanya, "Kecantikanmu telah membutakanku. Jangan terlalu dekat."
Su Qianci tertawa kecil. "Kau tidak berubah sedikitpun."
Lu Yihan tertawa, mengukur tinggi badan Su Qianci dengan satu tangan. "Kau tidak bertambah tinggi, gadis kecil."
"Kau tahu aku seorang gadis bagaimanapun juga …."
"Itu benar, tetapi 150 cm masih terlalu pendek."
Su Qianci melemparkan tinjunya ke arah Lu Yihan dengan marah dan berteriak seperti dulu, "Aku 163 cm!"
Lu Yihan berpura-pura terluka dan melangkah mundur. "Aku sekarat …. Sakit sekali …."
"Enyahlah!"
Saat mereka bertengkar, mereka sedang duduk di kios barbeku. Kios ini memiliki sebuah sejarah yang panjang dan terkenal akan cita rasa hidangannya. Setelah memesan beberapa makanan, Su Qianci memesan beberapa botol bir dan mulai mengobrol dengan Lu Yihan. Karena mereka sudah lama tidak bertemu, keduanya sangat sibuk dengan obrolan mereka, tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang menatap mereka sejak mereka memasuki kios tersebut.
SMA 1 Kotaraja adalah salah satu SMA terbaik di kota ini. Banyak siswa dari kota-kota lain juga belajar di sana, itulah sebabnya hal yang lumrah jika banyak siswa yang menghabiskan akhir pekan mereka di sekolah. Di sudut kios, dua orang gadis berusia sekitar tujuh belas tahun telah memperhatikan mereka sejak mereka memasuki tempat tersebut.
Pada saat Tang Mengqing melihat Su Qianci, dia terdiam sesaat dan cepat-cepat memberitahu Li Weiya yang duduk di depannya, "Lihat, bukankah itu istri sepupumu? Siapakah pria itu?"
Li Weiya menoleh dan segera melihat Su Qianci.
"Itu benar-benar dia."
Namun, kenapa Su Qianci muncul di tempat ini?
Ketika Li Weiya hendak menyapa Su Qianci, Tang Mengqing menghentikannya. "Jangan pergi. Baru beberapa hari sejak sepupumu menikahinya saja, dan dia sudah berkencan dengan seorang pria di depan umum. Sepertinya kakakku benar. Wanita ini seperti seorang pel*cur!"
Li Weiya tidak menyukai kata-kata Tang Mengqing, tetapi masih tetap duduk.
Tang Mengqing berkata, "Kirimlah sebuah foto ke sepupumu segera dan tunjukkan padanya siapa wanita itu sebenarnya."
Li Weiya mengangguk dan mengambil foto