Emon adalah sebuah kota pelabuhan yang terletak di sepanjang pantai Kerajaan Dambrath. Kota itu berkembang dengan mengandalkan kegiatan perdagangan yang berkembang di laut lepas, dan memiliki lebih dari sepuluh ribu warga bebas yang menjadi penduduk kota tersebut. Lampu-lampu tidak pernah padam di malam hari, dan hal itu menciptakan kesan bahwa kota itu adalah kota yang makmur.
Namun, Gelombang Serangan Bajak Laut yang terjadi di laut lepas, terutama setelah terjadinya peristiwa perampokan Kepulauan Baltik, telah menghentikan aktivitas perdagangan laut untuk sementara waktu. Bahkan banyak pedagang kecil yang bunuh diri di laut karena mengalami kebangkrutan dan menyebabkan kemakmuran di tempat itu semakin menurun.
Seperti itulah kondisinya sampai suatu hari, ada seorang pemuda yang mengenakan jubah berwarna abu-abu mendatangi gerbang kota.