Ketika Leylin akhirnya menyentuh tanah, dia merasa seperti sedang berada di dunia lain, seolah-olah dia telah melewatkan sebuah musim gugur yang panjang.
'Tempat... apa ini?' Leylin berpikir keras ketika dia mengamati kabut tebal di pegunungan dan hutan berwarna hitam yang terlihat di kejauhan.
*Caw! Caw! Caw!* Seekor burung gagak dengan tiga mata berwarna merah darah mengepakkan sayapnya dan terbang dari cabang pohon di samping Leylin, meninggalkan beberapa bulu yang jatuh. Suara teriakannya yang memekakkan telinga terdengar hingga ke tempat yang luas.
'A.I. Chip!' Tanpa sadar Leylin memberikan perintah.
[Beep! Memulai pemindaian lingkungan. Pemindaian selesai! Mulai…]
Pada awalnya suara A.I. Chip terdengar normal, tetapi mendekati akhir pengumuman suara itu tiba-tiba menjadi terdengar serak seolah sedang menghadapi beberapa gangguan yang kuat.