Ning Xi tidak mau menyetir sendiri, jadi dia menelepon Xu Tao untuk datang dan menjemputnya. Dia juga ingin mendiskusikan sesuatu dengannya.
Xu Tao bergegas datang meskipun ponselnya terus berdering tanpa henti.
"Kak Tao, ada apa?" Ning Xi memberikan sebotol air minum padanya karena dia basah oleh keringat.
Xu Tao meminum setengah botol sekali tengak. Saat dia akhirnya bisa berbicara, hal pertama yang dilakukannya … adalah mulai menangis ….
"Uhh …." Ning Xi kaget tapi dia dengan cepat menghiburnya, "Ada apa, Kak Tao? Apa yang sebenarnya terjadi? Katakan padaku!"
Xu Tao juga sudah menghadapi berbagai macam masalah, tapi dia tidak pernah melihatnya seperti ini sebelumnya.
"Siapa dia!? Ratuku! Beri tahu aku siapa bajingan itu!" Xu Tao murka.
Ning Xi merasa bingung. "Bajingan siapa? Siapa yang kamu bicarakan?"
Xu Tao menatap perut Ning Xi dengan matanya yang merah, "Bayi di dalam kandunganmu …."