"Teman kecil, kau punya mata yang bagus. 'Istana Musim Dingin' ini memang bagian dari Kota Surgawi kuno." Sebuah suara yang tegas menggema dari dalam istana saat sang pemilik melangkah keluar.
Suara itu milik seorang pria paruh baya bermartabat yang mengenakan jubah Tao polos. Dia membawa pedang panjang di punggungnya dan tongkat ekor kuda di tangannya. Dia tampak seperti seorang ahli yang telah meninggalkan dunia fana, seseorang yang telah mencapai pencerahan.
Song Shuhang melihat kepada pria paruh baya itu dan berhasil menentukan kekuatannya hanya dengan satu lirikan—Alam Tingkat Kedua. Lebih tepatnya. Alam Tingkat Kedua Dantian Kelima 'Telapak Naga'. Sungai besar tenaga dalam sejati dari pria paruh baya itu hanya memadat hingga 'Dantian Telapak Naga'.
Alamnya sedikit lebih tinggi daripada biksu bule, dan sama dengan 'Altar Master' dahulu.