Siapa sangka harapan dan keinginan Jingmi berkencan buta dengan Dio Na akan terjadi. Dio Na datang dan melihat Jingmi merokok. Jingmi yang melihat kedatangan Dio Na segera mematikan rokoknya. Ia melempar rokoknya ke tanah dan menginjaknya hingga mati. Dio Na mendekati Jingmi dengan senyuman manis. Ia sangat dekat bahkan ia mulai menggoda Jingmi.
Menyentuh wajah Jingmi, "Jingmi sayang, kenapa? Kamu tidak mengatakannya bahwa kamu suka padaku?"
Sementara Jingmi hanya terdiam, ia merasa ini adalah mimpi. Spontan Dio Na pun memeluk erat tubuhnya, hingga kehangatan pun menyelimuti diri pria ini.
"Apa ini mimpi?"tanya Jingmi menjauhkan tubuhnya dari Dio Na.
"Tidak, ini adalah nyata!"jawab Dio Na
"Baiklah, aku akan mencubit tanganku. Awww…sakit!"ucap Jingmi. Jingmi pun merasa ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan. Jingmi pun bertanya pada Dio Na, "Kenapa kamu kemari? Bukankah kamu membenciku?"