Anneth dan ibunya terduduk tepat di depan loket pembelian tiket untuk menaiki permainan bianglala, sebuah permainan seperti sebuah kincir raksasa yang memiliki sebuah tempat untuk bisa dinaiki oleh empat orang tiap tempatnya.
"Indah sekali " anneth memandangi lampu-lampu yang berada di setiap sekeliling bianglala.
"Kamu bisa melihat seluruh desa dari atas sana " ucap ibunya menunjukkan ke arah bianglala paling atas, pemilik permainan sepertinya sengaja membuatnya berhenti sebentar agar semua yang menaiki bianglala dapat puas melihat suasana malam dari ketinggian.
"Kai juga bilang seperti itu " anneth membenarkan ucapan ibunya itu, dia ingin sekali naik permainan itu tapi sayangnya phobia ketinggian masih selalu ada di dalam pikirannya.
"Itu kai " suara ibunya mengalihkan keseriusan anneth memandangi penuh dengan ketakjuban bianglala yang berada di belakangnya, dia beralih ke arah kai dan kedua temannya edo dan yasil yang menghampiri mereka.