"Kenapa harus selalu aku yang jadi tumbalnya? " suara dhanu terdengar berteriak dari arah dapur dan itu terdengar oleh kai dan anneth yang sedang berada di ruang makan.
Dia terlihat sibuk memasak sesuatu untuk anneth malam ini, jika bukan karena ibu hamil yang memintanya dia tidak akan pernah mau. Gelar sarjana yang dia miliki itu sepertinya percuma saja, kedudukannya sebagai asisten ternyata begitu rumit. Dia sampai harus memasak di larut malam untuk istri atasannya yang tengah mengandung, dan dia mengidam sesuatu yang menurutnya sangat menyenangkan. Yaitu mengerjai dhanu di malam hari.
Saveeta yang ikut dengan dhanu pun menertawakannya, "nanti anakmu mirip dengan dhanu! " cetusnya pada anneth.
Anneth tertawa kecil, dia masih memasukkan beberapa buah ke dalam mulutnya menanggapi teriakan dhanu malam ini.
"Jangan terlalu banyak memakan buah yang asam itu " kai mengganti buah mangga muda yang anneth makan dengan apel yang baru saja dia potongkan untuk anneth.