Alice mencintai Aska. Sangat. Segala cara dia lakukan agar suaminya itu mencintainya. Namun apalah daya.
Aska yang jijik pada Alice, karena sudah menyakitinya. Membuang perempuan itu ke tempat terburuk baginya.
Alice mati rasa, tenaganya sudah tak ada lagi untuk melawan. Ketiga dua orang pria menikmati setiap tubuhnya yang sudah tak berbungkus apapun. Sedangkan tiga orang yang tadi sudah menikmati tubuhnya masih tertidur pulas.
Perlahan mata itu tertutup. Tidak ada lagi harapan yang bisa diharapkan. Meski itu sebuah kematian.
xxx
Alice terbangun. Ia langsung memeluk tubuhnya ketakutan. Dia benar-benar takut dan langsung bersembunyi dibalik selimut. Tubuhnya gemetar.
"Nona?! Nona kenapa?!" teriak seorang pelayan yang memasuki ruangan itu dan segera memanggil orang-orang.
Namun sayangnya sekuat apa pelayan itu berteriak minta tolong. Tak ada yang peduli padanya. Bahkan saat gadis itu pingsan kembali.
Karina seorang spesialis jantung yang terkena serangan jantung, setelah mengoperasi pasiennya. Tiba-tiba ia terbangun ke tubuh Kirana. Tokoh figuran yang berakhir tragis bersama sahabatnya yang seorang antagonis.
"Gua harus hidup lama!" teriaknya
Maria kehilangan kasih sayang seorang ibu. Sejak sang ayah memilih untuk mengadopsi anak dari mendiang mantan pacarnya dulu. Pratama.
Maria sempat membenci Pratama hingga ia memiliki teman yang senasib. Rian dan Reni. Dua kembar yang ditinggal pergi, karena ayah mereka yang seorang satpam di sebuah perusahaan.
Mereka berempat pun menjadi saudara tak terpisahkan. Dengan Maria sebagai anak bungsu. Karena, satu-satunya anak yang lahir satu tahun setelah ketiga kakak angkatnya menghirup udara di dunia.
"Maria ke mana?" tanya Reni dengan nada sendu.
"Ayo, Ren!" Rian menarik kembarannya untuk segera naik ke pesawat.
"Yah!" panggil Tama pada kedua pria paruh baya yang memandang kepergian pesawat yang dinaiki Rian dan Reni. "Tama berangkat!"
Tama menyalimi dan memeluk kedua pria itu. Kemudian ia melangkah ke dalam untuk check in. Dirinya merasa sedih dengan keadaan yang ada.