sekedar halusinasi yang berubah menjadi kenyataan meskipun sangat lama dengan proses yang lama.
tidak perduli seberapa besar rintangan yang kamu hadapi di masa depan
2020-10-19 BeigetretenIndonesia
Aktivität
Originelle Werke
Abzeichen 5
Moments 142
saputranugroho
2 years ago
Commented
sesuai dengan judulnya. next Thor
semoga Dia dapat jodoh yang benar-benar cocok sama Dia
The story is not over yet, the wars are side by side. The blue clouds began to darken, a strong gust of wind knocked down a million people in one country. The world is not well and the world is at the end. Chaos is everywhere, rebels are on the rampage and storms are ready to hit the whole world. A smile always ends in peace. Laughter is a sign that tears will soon come. Everyone is afraid, the feeling of fear makes the heart beat fast, there is no time to relax. The burden is visible, one problem after the other appears and makes us unconsciously carried by the current that takes us nowhere.
The world is in turmoil, no one smiles broadly like they used to. There are cries everywhere, cases everywhere. Everyone hopes that it will be over soon but for months and even hundreds of years it has not been over.
Everyone is worried about the end of the world. Moving is difficult, advancing is killed and retreating is also targeted. Life is so depressing that it makes some people isolate themselves but there are also many people who are not wrongly punished with cruel. That's the world, no one can really make the law upright.
In a region, it has its own power, has its own rules, and also has a protective figure of the region. Without them realizing that life will bring many experiences, many stories of sadness, happiness, and also anxiety unite into tears.
Every tribe and region has its own characteristics, and they also help each other. However, due to an incident in the past, a region has isolated itself from the outside world and developed hatred towards immigrants and those who dare to leave. It's no wonder that anyone who defies them will become an outcast and not be reincarnated.
Five young men are searching for themselves and the root of the problem in each region. From many regions, they will meet somewhere without realizing and also where the beginning of the so-called destruction will begin and darkness cannot be avoided from all of them.
Mount Maruyung is located in Central Java, on the border between Cilacap and Brebes. There are many mysteries that haven’t yet been solved, but there is a woman who has the courage when she tries to enter the mountain.
On her way, she gets lost and meets a grandfather who gives her a riddle that confuses her. Will she find her way out of the mountain or will she end up like the other climbers?
Get lost and then disappear.
Aku menatap gerbang yang menjulang tinggi di hadapanku, dengan bermodal nekat aku
memilih sekolah yang lumayan jauh dari rumahku. Dengan langkah yang tegak dan dagu di angkat aku
langsung berjalan masuk ke dalam sekolah.
Ah betapa tidak sekolah ini sekolah impian untuk di daerah kampung yang lumayan besar
ini. Murid yang banyak, sekolah yang memilki banyak ruangan hanya untuk tempat
estrakuliner, ruang laboratorium, basket dan juga segala tetek bengek jenis olahraga.
Suasana yang masih segar karena memilki banyak pohon yang rindang dan juga di depan
sekolahan ada hamparana sawah yang luas, bukankah itu surga dunia?
Matahri mulai bersinar dengan malu-malu, bersamaan itu setiap murid akan selalu datang
ke sekolah ini dan juga akan selalu bersenda gurau dengan teman sebayanya.
Dengan langkah malu-malu aku masuk ke dalam sekolahan yang sudah terlihat beberapa
anak murid yang sudah siap melakukan Masa Orientasi Sekolah yang di laksanakan oleh
panitia osis.
Bruk
“Eh sorry, engga sengaja.” aku mengusap lututku yang sedikit licet karena tersungkur
badanku olehnya. Aku menatap matanya dan seketika aku meneguk ludah dengan susah
payah.
‘Sialan apakah dia badboy yang akan memaki gue?’ batinku bertanya-tanya sedangkan
lelaki yang ada di hadapanku hanya diam sembari menatapku tanpa berkedip.
“Lo gpp?” tanyanya dnegan mengaruk kepalanya dan aku hanya menganggukan kepala
saja.
“Tapi lutut lo berdarah?” dengan suara yang terbata-bata sehingga membuat aku langsung
menggelengkan kepala karena merasa ada yang salah. Oke aku perjelaskan, lelaki yang ada di depanku lumayan tampan dan juga dia memilih sedikit terlihat bad boy namun masih bisa aku toleransi.
Wajah yang tirus tapi rahang yang lumayan tajam mempunyai pesona tersendiri bahkan dia memiliki kulit yang lebih putih ketimbang wajahku.
"Sorry, engga sengaja tadi nabrak." ujar dia dengan suara terbata-bata tapi akhirnya aku bisa menormalkan detak jantungku saat melihat matanya yang teramat teduh.
"Ta...," belum dia melanjutkan percakapannya tiba-tiba terdengar suara yang begitu jelas sehingga membuat dia pun langsung terjeda.
"KEPADA SELURUH MURID YANG MENGIKUTI MASA ORIENTASI SEKOLAH SILAKAN MASUK KE DALAM AULA MOHON SEGERA MASUK KE DALAM AULA." dengan terburu-buru aku pun langsung menundukkan kepala sembari berpamitan kepadanya dan meninggalkan sosok lelaki yang ada di hadapanku dan tanpa aku sadari bahwa seseorang tersebut sedang menatapku dengan tersenyum tipis.
Menurut Nata percintaan adalah hanya ada dua. Masa lalu dan masa depan.
Tidak terpikirkan olehnya tentang mencari sosok pendamping hidup yang dia pikirkan hanya mencari uang dan menikmati hidup seorang diri.
Menurut Nata cinta memang perlu di kejar tapi ada kalanya kita berhenti dan menatap ke arah depan dengan mengabaikan tentang perasaan.
Hidup Nata memang selalu memang selalu menjadi misteri bahkan dia pun tidak mengetahui siapa dirinya sebenarnya.
Tidak ada yang tahu akan nasib dan takdir orang. Nata memang berkelakuan seperti lelaki tapi dia memiliki sosok wanita yang memang tersembunyi.
Di dalam hatinya dia merasakan kesepian dan juga dia merasakan kekosongan hati yang perlahan-lahan menjadi berbeda.
Nata tidak berubah hanya saja aku tidak perduli dengan penilaian orang lain, dia tidak berubah hanya saja dia sedang menutup diri dari lingkaran yang membuat dia nyaman lalu menghempaskan tubuhnya dengan kuat ke jurang.
Gunung Maruyung terletak di perbatasan cilacap dan Brebes.
Ada banyak sekali misteri yang belum terpecahkan sampai saat ini namun ada seorang wanita yang mempunyai keberanian entah dari mana dia mencoba masuk ke dalam gunung tersebut.
di tengah perjalanan dia tersesat dan bertemu dengan seorang kakek, akan kah bisa keluar dari gunung tersebut atau sama seperti para pendaki gunung yang lain nya.
Kisah 2 remaja antara kampung sebelah. yang dimana setiap kampung mempunyai jagoan yang setiap ketemu berantem.
tiada hari saling mengejek, saling berargumen dalam setiap apapun.
di tengah kisah remaja dia mulai menyukai salah satunya tapi terhalang oleh aura permusuhan dari sekitarnya.
mereka bimbang satu sama lain padahal dia juga tahu bahwa dia menyukai nya.
"Aku bingung jika harus memilih, karena kedua sangat berarti. Tapi jika memilih salah satunya akan aku bisa melepaskan salah satunya huft." Ucap Myta sambil menghela nafas dengan kasar.
sesuai dengan judulnya. next Thor semoga Dia dapat jodoh yang benar-benar cocok sama Dia
Diana Sang Hiperseksual
Urban · Azura_Jalan_Jalan