Zulfania_Nurdiani

Menikah memang bukan keinginan Nara, melainkan permintaan kedua orang tuanya. Dan dia menikah dengan laki-laki pilihan ibunya. Iya, keduanya menikah melalui jalur perjodohan. Baik Nara maupun Rayhan, keduanya memiliki sifat yang terbilang bertolakbelakang. Bagaimana sabarnya Nara saat menghadapi suaminya yang melakukan penghematan kalimat. Ditambah, keduanya yang belum saling mengenal lebih jauh, sedikit menyulitkan Nara untuk hidup bersama Rayhan. Tetap ada orang-orang disekitarnya yang membantu Nara dalam urusan rumah tangganya ini. Namun, ketika sebuah kartu nama hadir dalam perusahaannya, menjadikan sebuah munculnya konflik dendam lama dan membuat pasangan itu melewati rintangan. Ditambah konflik yang muncul dari diri mereka masing-masing. Hal itu juga mengharuskan mereka melakukan banyak pertimbangan demi rumah tangganya. Bahkan, keluarga Nara dan Rayhan ikut merasakan kekhawatiran yang mana awal pernikahan ini dimulai dari dua orang ibu yang setuju menjodohkan putra dan putri mereka.

Dua remaja yang bertemu karena usaha toko orang tua mereka saling berhadapan. Mereka berdua sama sekali tidak bisa untuk bersikap baik satu sama lain. Edwin yang memulai dengan mengejek keinginan Angel yang ingin menjadi seorang barista. Padahal, tak ada yang salah dengan itu. Hingga akhirnya mereka berdua berada pada sekolah dan kelas yang sama. Angel menyesal dengan SMA pilihannya ini hanya karena tertarik dengan seragam identitas SMA itu. Tanpa dia ketahui jika sang ibu sudah mengetahui pilihan SMA-nya sama dengan pilihan SMA yang Edwin inginkan. Keduanya terus bertengkar, membuat wali kelas mereka memutuskan untuk menyatukan dua remaja itu dengan menjadikan mereka sebagai ketua kelas dan sekretaris yang akan sering bersama untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan kerja sama tim. Sampai akhirnya Edwin memilih untuk mengalah, lantaran tugasnya menjadi seorang ketua kelas yang bertanggung jawab penuh terhadap kelasnya. Begitupun dengan Angel, menjadikan keduanya lebih dekat dan sering bertemu diluar jam sekolah. Namun, karena kedekatan mereka yang lebih banyak berada diluar jam sekolah, menjadikan Angel harus dihadapi dua pilihan. Pertemanan atau asmara.

Karena pengumuman dari sekolah yang datang secara tiba-tiba dengan kehadiran bintang tamu, seluruh siswa dan siswi merasakan debaran jantung lantaran tidak sabar dengan artis yang akan datang ke sekolah mereka. Saat beberapa artis memasuki kelas Dea, gadis itu terkejut lantaran salah satu dari mereka adalah artis kesukaannya. Apalagi saat ia mendapat kesempatan berbicara bersama. Hanya saja, itu menjadi kesempatan yang paling mendebarkan untuknya. Sampai dimana Dea lulus dari kampus dengan jurusan kecantikan, menjadikan gadis itu senang untuk memoles kuas di atas wajah seseorang. Rencananya, Dea ingin membangun salon sendiri setelah mencari modal. Tak disangka, baik Dea dan artis itu kembali dipertemukan di suatu acara. Dan artis itu ingin menepati ucapannya.

Hari dimana Lena tampak terlihat menyedihkan lantaran banyaknya masalah yang menimpanya, serta dirinya yang harus bertahan hidup membuatnya menjadi gadis yang kesepian. Satu per satu orang datang mendatanginya dengan maksud tertentu. Terkadang tidak bisa Lena bedakan niatan baik atau buruk orang tersebut. Hingga akhirnya, Lena tersadar dan melihat dengan jernih siapa orang-orang yang selalu ada di sampingnya ketika ia berada di titik terendah. Lena sama sekali tidak memiliki tempat untuk bersandar dan menceritakan semua hal yang membuatnya lelah. Sang kakak yang ia harapkan selama ini juga tidak menunjukkan eksistensinya. Kendati begitu, ia tetap berusaha untuk menemukan tempat tinggal Sena—sang kakak. Berada di lingkungan keluarga dari ibunya pun juga tak menjamin hidupnya akan tenang. Sang tante dan sepupunya juga membuat dirinya berada dalam pilihan yang sulit. Ditambah ia harus mengalami beberapa hal yang seharusnya tidak menjadi urusannya dan bahkan sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan dirinya. Namun, karena atasannya sendiri yang menceritakannya, membuat dirinya ikut terlibat di sana. Untuk merasakan jatuh cinta saja dia harus berperang dengan hatinya sendiri disaat ada laki-laki yang bisa membuatnya merasa senang menjalankan hidup.

Apa jadinya jika gadis tengil dihadapkan dua pilihan? Dua laki-laki yang sama tampannya dan berbakat dibidangnya, membuat Zara harus menggunakan cara lain terhadap keduanya. Pasalnya, Zara itu tidak memilih berdasarkan sifatnya, penampilan juga menjadi salah satu poin terpenting untuknya. Bahkan, semua orang disekitarnya pun turut dibuat bingung dengan cara Zara ini. Entah cara apa yang akan Zara gunakan, apakah Zara akan memilih Sadam, si kapten tim basket? Atau Bara, si pemain musik? Dibalik itu semua, siapa yang bisa membuat Zara terpukau karena sikap yang mereka tunjukkan pada gadis itu?

Mungkin terdengar klasik seorang kakak kelas yang menyukai adik kelasnya sendiri. Namun, yang membuat Dirga semakin tertarik terhadap Chika adalah fakta sang adik kelas yang sangat menyukai warna merah. Lantas Chika, seorang gadis yang manja terhadap Dirga harus terbiasa tanpa kehadiran lelaki itu yang harus mengejar karirnya sebagai anggota dari grup penyanyi terkenal. Hingga gadis itu mempertanyakan perasaannya terhadap Dirga. Semakin suksesnya Dirga, pun semakin banyak masalah yang menghampiri keduanya. Semakin sulit juga untuk Chika menjalani skenario yang Tuhan berikan padanya. Mungkinkah mereka terbiasa tanpa kehadiran satu sama lain? Atau malah membuat mereka semakin menjauh?