Hari pun berlalu, dan sudah tiba saatnya Nadia akan periksa ke rumah sakit. Pagi itu, tak bisa dipungkiri bahwa dia merasa gugup. Namun, dia sudah memutuskan, bahwa hanya kepada Mas Huda saja dirinya menceritakan perihal benjolan yang ada di payudaranya.
"Bismillaah ... semoga saja bukan kangker ya Allah. Hamba nggak bakalan sanggup jika harus Engkau uji dengan hal seberat itu," batin Nadia.
Pagi ini, sembari menunggu Mas Huda menjemputnya ... sengaja Nadia mengenakan seragam kerja. Dia tak mau menimbulkan pertanyaan kepada dua sahabatnya nantinya.
"Nad .. dijemput sama ayang tuh," teriak Desi yang saat itu sedang sarapan sendirian di depan.
"Oh ... Mas Huda sudah datang ternyata," gumam Nadia yang kemudian langsung bergegas keluar dari kamar.
"Des ... aku duluan ya. Assalamu'alaikum," pamit Nadai.
"Oke Nad. Wa'alaikumsalam," jawab Desi.
"Kok pakai seragam kerja?" tanya Huda saat Nadia masuk ke dalam mobil.