Nadia masih tertegun, memikirkan semua kata-katanya Mas Huda barusan.
"Sudah paham kan maksudku?" tanya Mas Huda.
Nadia meringis mendengar pertanyaan kekasihnya.
"Oke," ucapnya.
"Mas Huda sudah jadi cari karyawan baru belum?" tanya Nadia.
"Ya belum laah, kan baru kemarin kita bahasnya. Belum sempat ketemu juga sama teman," sahut Mas Huda.
"Ya nggak harus ketemu juga lah Mas. Kan bisa lewat wa. Kalau harus nunggu waktu buat ketemu, terus kapan Mas? Ini waktunya semakin mepet lho. Mulai besuk juga Mas Huda juga kan ngajar?" ucap Nadia.
"Iya-iya tahu Bu Bos. Besuk ya, sabar ...nggak usah pakai emosi. Oke?" sahut Mas Huda.
"Ah ... Mas Huda ini kalau diingatkan selalu aja gitu. Oke deh, aku kan memang bukan siapa-siapa ya? Ngapain juga ikut campur urusan intern tokonya Mas Huda," sahut Nadia.
"Lha kok malah jadi seperti ini bagaimana?" batin Mas Huda sambil menggaruk kepalanya.