Kapitel 143: Yang Penting Semuanya Sudah Jelas

Mereka berdua segera meninggalkan kerumunan itu. Dika pasti mengerti dan akan menduga bahwa Carissa kan marah ketika ia mengatakan hal itu di depan banyak orang. Tanpa mereka ketahui, diantara kerumunan orang itu ada ada Ica yang berdiri disana. Ica sengaja datang di kampus anaknya secara diam-diam, ia ingin mengawasi bagaimana hubungan Dirga dan Lela.

Sejak kemarin malam, dirinya mulai berpikir dengan keras. Mulai menebak-nebak apa terjadi sesuatu atau tidak kepada anaknya. Bahkan ketika pagi hari tadi, Dirga yang biasanya menjemput Lela, tapi sekarang tidak datang. Apalagi ditambah dengan ekspresi Lela yang terlihat datar dan dingin, sudah positif bahwa dia punya masalah.

Seorang ibu pasti akan mengerti dan peka akan perasaan anaknya, walaupun ia tidak mengetahui apa yang terjadi. Dirga dan Carissa berhenti di kantin dan mereka duduk untuk makan sebentar. Setelah memesan makanan, Carissa mengambil sebuah tisu dari dalam tas dan menyeka air matanya.