Damian membawa kepala Rengganis untuk bersandar di bahunya. Saat ini, mereka tengah berada di taman rumah sakit yang cukup sepi meski ada beberapa pasien dan beberapa perawat yang sedang mencari udara segar di sana. Tak terkecuali Rengganis dan Damian, mereka merasa suntuk berada di ruang rawat Rengganis yang tampak sepi karena Sita harus merawat Darren.
Rengganis memejamkan matanya sejenak, dia benar-benar lega karena telah menerima lamaran Damian. Entah kenapa, tempo hari perasaan Rengganis selalu dilanda kegelisahan dan kebimbangan. Namun, tepat setelah Rengganis mengatakan bahwa dia menerima lamaran Damian, perasaannya mendadak lega. Seolah suatu hal yang membebani hati dan pikirannya hilang begitu saja.
"Ngantuk?" tanya Damian. Rengganis hanya menggeleng singkat sebagai jawaban tanpa membuka matanya.