Beberapa menit kemudian, mobil lelaki itu sudah berhenti di halaman depan rumah. Mayleen yang tak mau berlama-lama berada di dekat Bima memutuskan untuk langsung melepas sabuk pengamannya dan hendak keluar, tapi lelaki itu menahannya.
"Kamu benar-benar memperlakukan saya seperti supir, ya? Nggak ada niatan mau menawari saya minum teh gitu?"
"Maaf, saya nggak punya teh," balas Mayleen masih dengan nada yang terdengar kesal.
"Air putih?"
"Anda bisa beli sendiri di warung depan." Mayleen menarik tangannya hingga terlepas dari genggaman Bima, lalu berbalik badan dan berjalan ke arah teras rumah.
Namun, langkah Mayleen tiba-tiba terhenti saat mendapati maminya sudah berdiri sambil menatap ke arahnya dan ke arah Bima yang ada di dalam mobil secara bergantian.
"Mami, tadi aku ketemu Pak Bima di–"
"Di jalan, terus dia kasih tumpangan padamu karena kau guru vocal Tania?memotong ucapan Mayleen, dan membuat Bima tersenyum karenanya.
"B-bukan."
"Terus?"