"Gimana ini, Yah! Gimana kalau apartemen anak kita kerampokan, terus anak, menantu, dan cucu kita dibunuh dengan cara tragis, lalu semua harta benda dan surat-surat penting dicuri semuanya bagaimana, Yah!" histeris Mirna.
Gunawan hanya bisa menghela napas panjang, dia masih sama seperti biasanya, yaitu mimik wakah yang datar dan terkesan… dingin.
"Bunda ini gimana, punya otak digunainlah meski itu hanya 0,000001%. Pintu saja dalam keadaan terkunci, bagaimana bisa ada pencuri masuk? Terlebih, tidak ada tanda-tanda kerusakan di dalam. Semuanya tampak baik-baik saja. Kalau pun mereka naik lewat jendela, terus mereka naiknya ke atas lewat apa? Ini lantai paling tinggi, Bun,"
"Kan di atap ada, bisa jadi mereka naik lewat helykopter kan, Yah? Bunda ini cerdas, enak saja bilang Bunda nggak pakai otak. Memangnya Ayah pikit, Yoga terlahir secerdas itu mengikuti gennya siapa?"
"Ayah,"
"Iya,"