Aidan diam mendengar ucapan dari Maman itu, kemudian dia menundukkan wajahnya dalam-dalam. Dia bingung, dia masih belum percaya dengan perasaan Lintang kepadanya. Itulah alasannya untuk tetap bersikeras memilih diam dari pada mengejar.
"Kalau kamu kehilangan yang satu ini karena Edi, aku benar-benar tidak bisa membantu kamu apa pun Dan. Kamu bodoh! Sudah ditikung sama Edi berapa kali kamu? Setiap kamu naksir sama perempuan, perempuan itu sudah dicicipi dulu. Seolah dia sangat bangga sudah meniduri banyak perempuan. Dan sampai detik ini juga kamu masih mengalah, kamu masih berteman baik dengan dia. Kalau aku yang jadi kamu, aku akan benar-benar sudah menghajarnya agar dia tidak mengulangi kesalahannya lagi!"