Yoga tersenyum mendengar ucapan dari Vera, kemudian dia bersedekap, memandang luka cakaran Vera dengan seksama.
"Kurasa aku tidak pernah memilih wanita yang salah. Tita adalah wanita paling sempurna yang kutemui di dunia ini. Dan kurasa sikapnya adalah wajar, bahkan kucing pun akan menggunakan taringnya untuk menggigit siapa pun yang berusaha mengusiknya. Apalagi Titaku. Dan masalah ini...," kata Yoga sambil menjentikkan jarinya. "Kamu bilang Titaku tidak punya sopan dan tata krama? Jika iya, coba yang kamu lakukan setiap hari datang menemuiku itu apa?"
Vera hanya bisa menelan ludahnya dengan susah, dia benar-benar tak menyangka. Jika Yoga bisa berkata panjang lebar seperti itu. Namun yang paling membuatnya tak menyangka adalah, ucapan panjang lebar Yoga benar-benar telah melukai hatinya.