"Sabotase? Yuchen dalam bahaya?!" jerit Yue Xinluo. Walaupun dia mengatakan kepada dirinya sendiri untuk menyerah, namun saat mendengar Lu Yuchen ada dalam bahaya, tanpa sadar dia langsung merasa khawatir.
"Kenapa? Tadi kamu bilang tidak mau mengejarnya lagi, sekarang kamu tidak bisa menahan diri untuk peduli dengannya?" ujar Saidi sambil tertawa ringan. Dia mengedipkan matanya, kemudian dengan suara menggoda berkata, "Tapi kamu tenang saja, mereka tidak akan memberikan obat yang bisa mengancam nyawa Lu Yuchen, hanya saja sedikit 'beracun', coba lihat…"
Siadi mengangkat tangan kirinya dan menunjukkan cincin yang ada di jari kelingkingnya. Batu yang ada di cincinnya itu awalnya sebuah batu permata, namun batu permata yang sebelumnya terlihat jernih itu berubah menjadi sedikit biru saat ini.