App herunterladen
10.84% Unexpected Client / Chapter 49: Makan Malam

Kapitel 49: Makan Malam

Sesuai dengan janjinya, kini Mr.K dan juga Clara sudah dalam perjalanan menuju rumah orang tua Clara untuk makan malam.

Clara sedari tadi sibuk memainkan jarinya yang berada di pangkuannya.

"Kau kenapa ?" tanya Mr.K bingung.

"Tidak ... tidak apa apa ... mmm mungkinkah ayah ku akan memarahiku karena tidak mengangkat telefonnya waktu itu ? atau bagaimana kalau aku disuruh balik ke rumah kembali ?" tanya Clara tiba tiba.

Mr.K pun mengeryitkan dahinya dan menggelengkan kepala nya pelan melihat tingkah Clara tersebut.

"Bukannya maklum kalau seandainya ayahmu marah ... bilang saja waktu itu kau tak tahu kalau ayah menelfonmu ... dan pada hari yang sama kau masuk ke rumah sakit toh ayahmu sudah mengetahui bahwa kau sempat masuk rumah sakit .... dan untuk masalah tempat tinggal nanti aku akan membantumu" ucap Mr.K santai dan lancar tanpa beban sedikit pun.

Clara hanya menganggukan kepala nya dan menyenderkan tubuhnya pada jok yang ia duduki.

'Dasar gadis ini .... selalu saja memikirkan hal yang jauh dan buruk terlebih dahulu' gumam Mr.K dalam benak.

Mr.K membiarkan Clara dengan pemikirannya sendiri, sedangkan dirinya hanya fokus menyetir agar sampai di tempat tujuan, yang tak lain adalah rumah kedua orang tua Clara.

...

...

Kediaman keluarga Clara tampak terlihat sedikit sibuk dari biasanya, atau lebih tepatnya Ibu dari Clara yang paling terlihat sibuk, pasalnya ibunya lah yang mempersiapkan seluruh hidangan makanan kesukaan Clara tanpa bantuan asisten rumah tangga sekalipun.

Karena ibu Clara sangat antusias akan kedatangan putri nya itu, dan ingin memberikan hidangan spesial untuknya.

Ting Tong

Tak lama terdengar bunyi bel pintu yang ditekan dari luar.

Dengan cepat Jacob melipir ingin membukakan pintu tersebut.

Ia sangat bersemangat untuk membukakan pintu tersebut, Jacob menduga bahwa Clara dan Mr.K lah yang datang, karena seingat dirinya, mereka tak mengundang siapapun selain Clara dan Mr.K.

Baru saja Jacob akan terpekik senang dan menyapa Clara.

"Cla ...——"

Seorang wanita tua yang sudah berdiri di depan pintu sedikit mengangkat kedua ujung bibir nya.

"Hai Jacob"

"Nenek !" pekik Mr.K kaget.

"Kenapa kau sangat kaget seperti itu ?" tanya sang wanita tua itu.

"Ah .. itu ... aku kira Clara yang akan datang nek" ucap Jacob jujur.

"Jadi benar cucuku akan datang kesini ?" tanya wanita tua itu kembali.

Jacob menautkan alisnya bingung, sambil menganggukan kepala.

'Memang nya aku pernah memberitahu nenek bahwa Clara akan kesini ? .... a...-ah mungkin feeling nenek sangat kuat dengan Clara' monolog Jacob pada dirinya sendiri.

"Berarti nenek datang di waktu yang tepat" ujar wanita tua itu.

"Silahkan masuk nek" ujar Jacob.

Wanita tua itu pun langsung melangkah kan kaki nya masuk kedalam rumah anaknya itu.

"Clark ! kenapa kau tidak memberitahuku kalau cucuku akan kemari ?" ucap sang wanita tua itu saat mendapati anaknya yang sedang berdiri dekat dapur.

"Ibu ? kau datang ?"

"Tentu saja, feeling ku mengatakan cucuku akan kemari ... untuk itu aku kesini" ucap nenek itu sambil menatap anaknya.

'Hah ~~ memang nenek hanya menunggu kedatangan Clara dari dulu' keluh Jacob dalam benak.

Sejujurnya Jacob sedikit iri pada adiknya yang selalu bisa merebut hati nenek nya itu, sampai sampai nenek nya hanya menganggap Clara seorang lah yang menjadi cucunya.

Saat Jacob hendak mendekati kedua orang tua nya dan juga nenek nya, bel pintu masuk kembali berbunyi sontak Jacob kembali melangkahkan kakinya menuju pintu depan rumah.

"Clara !!! Welcome to our home sister" pekik Jacob senang sambil memeluk adiknya itu.

"Hng"

Clara hanya mendengung dipelukan kakaknya itu dan setelah nya melepaskan pelukan tersebut dan memberikan senyuman manisnya pada kakaknya.

Mr.K yang melihat interaksi kakak beradik itu hanya dapat tersenyum tipis.

"Oh hai Ken .... lama tak jumpa !" ucap Jacob saat menyadari Mr.K yang berada di sebelah Clara.

"Hai Ka....." balas Mr.K sambil menundukkan kepalanya.

"Oh akhirnya aku melihatmu tanpa kacamata itu" ujar Jacob pada Mr.K.

"A...-ah iya ka" ucap Mr.K sambil mengusap tengkuk nya yang tidak gatal.

Ya untuk kali ini Mr.K tak memakai kacamata hitam yang sempat ia pakai dulu, hanya saja ia menambahkan sedikit tahi lalat kecil di sekitar dekat kelopak matanya dan menambahkan aksen kumis sangat tipis diatas bibirnya.

"Masuklah !" ujak Jacob pada Clara dan Mr.K.

Clara melangkah masuk lebih dahulu di depan, karena ia juga sejujurnya sedikit rindu dengan keluarganya itu.

Awalnya ia berniat ingin memeluk ayahnya langsung, namun teralihkan saat manik nya menatap sosok yang ia tak sangka akan hadir saat ini.

"Nenek !!!" pekik Clara dari jauh.

Ketiga orang yang berada di ruang makan langsung menolehkan kepalanya pada sumber suara.

"Cucuku !" pekik sang nenek sambil mengulas senyum lebar pada Clara dan merentangkan tangannya.

Clara segera berlari dan berhambur ke pelukan sang nenek.

"Nenek ... aku tak tahu kau akan datang, kenapa tidak memberi tahu ku sebelumya ? aku rindu padamu nek" ucap Clara tulus.

"Nenek juga rindu padamu sayang" ucap sang nenek sambil mengusap punggung Clara lembut.

Setelah dirasa cukup barulah sang nenek melepaskan pelukannya.

"Dasar gadis nakal .... mengapa tak pernah menemui keluargamu ini hah" ucap ayah nya yang tiba tiba menimbrung.

"A..-ayah~~" rengek Clara pelan lalu berhambur ke pelukan ayahnya.

"Kau tak mau memeluk ibumu ini ?" tanya ibu nya tiba tiba yang kini berada disamping ayahnya.

Sontak Clara langsung melepaskan pelukannya pada ayah nya dan berpindah memeluk ibunya.

'Waah aku baru tau ternyata keluarga ini sangat harmonis' gumam Mr.K yang sedari tadi hanya memperhatikan interaksi Clara dengan keluarganya.

"Kau siapa anak muda ??" tanya sang nenek tiba tiba.

"A...-aku....."

—————-

Leave comment and vote 😊


next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C49
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen