Kapitel 206: Jati Diri Ryan

Di sisi lain, beberapa orang berpakaian putih sedang berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa seorang wanita yang terbaring lemah tak berdaya dengan selang oksigen yang pakai di hidungnya.

'kau harus selamat Kisha, jangan lagi-lagi membuat aku menyesal karna membiarkanmu dekat dengan mereka. Kau harus bisa melawannya, kau harus kembali lagi.' batin Rian menyampaikan perasaannya.

"Cepat ambil kantong darah baru, dan ganti kantong yang habis itu. Ambil suntikan penguat jantung, berikan padanya satu menit dari sekarang. Siapkan alat jahit, dan kita selesaikan operasi ini. Jangan lupa atur cairan infusannya lebih cepat, dia harus dapat nutrisi lebih." Titah dokter Rian kepada semua perawat yang ada di dalam sana.

Para perawat itu mengangguk paham, mereka pun mulai bergerak melakukan apa yang dokter Rian perintahkan pada mereka.

Operasi di mulai, luka-luka Kisha di bersihkan dengan kapas. Sampai benar-benar bersih, barulah luka itu di perbaiki lagi.