Basil Jaak pada awalnya terkejut, kemudian mulai mengamati keduanya.
Meski rambut wanita tua itu sudah seluruhnya putih dan wajahnya dipenuhi kerutan seperti ulat bulu, Basil Jaak masih bisa melihat kemiripan antara dia dan Yetta Astir pada kehalusan bibir dan matanya. Dia menduga bahwa dulu wanita tua itu pasti seorang kecantikan yang sangat mempesona beberapa dekade yang lalu.
"Pemuda, saya tidak sadar kalau kamu dan Yetta kenal dekat, saya hendak memperkenalkan kalian berdua." Wanita tua itu, dengan senyum ramah di wajahnya, mengajak Yetta ke Basil Jaak dan berkata dengan gembira.
"Siapa yang dekat dengannya!" Yetta mencibir tidak setuju.
Basil Jaak melambaikan tangan dengan tidak peduli, tidak kecil hati dengan komentar Yetta, dan tersenyum pada wanita tua: "Nyonya, kalau saya tahu Anda memiliki seorang cucu yang menjadi kepala biro, saya tidak perlu bersusah payah. Saya bisa saja mengandalkan Anda."