Kapitel 91: Mata Safir

"Dan, bagaimana perjuangan tuanku? Apakah kau tidak mau menghargainya?," tukas Mickey, menatapku serius.

"Sejujurnya, aku sudah tidak ingin hidup di dunia ini lagi" aku tersenyum masam mengingat kejadian tempo lalu. "Dulu, aku pernah mencoba bunuh diri ketika gagal dalam penelitian untuk tugas akhir kuliahku. Saat itu, kuliah adalah satu-satunya tujuan hidupku, lulus dengan nilai bagus dan tepat waktu. Sekarang, aku sudah lulus dan merasa tujuanku telah tercapai," ungkapku pada Mickey.

Aku menghela nafas sejenak, mengingat dia yang saat ini ada di dimensi lain. "Namun, kehadiran Zie menjadi kali kedua tujuan hidupku. Saat aku mengetahui kebenarannya, dan hanya tinggal menunggu kepergiannya, aku merasa bahwa tujuanku kembali menghilang".