Kutekan sederetan angka dan membuka pintu apartemen kami,belum lagi aku duduk untuk membuka kaos kaki yang kupakai dan handphone di celanaku berbunyi dan aku melihat kata"ibu",seperti aku merasa ada yang tidak beres dan benarlah ketika ibu memohon agar kami pulang untuk 2 hari karena kakak ipar kedua akan datang meminta maaf dan membujuk kakakku untuk bersatu kembali serta membawa mark ikut bersama mereka.Seakan ada hantaman panas dikepalaku aku langsung terkulai dan mengatakan pada ibu bahwa aku akan mengabarinya lalu langsung mematikan handphoneku.Mark yang mendengar percakapan kami tadi menatapku dengan makna 'apa yang terjadi?'lalu jawabku"mungkin dalam minggu ini kita akan kembali".Hal yang paling membuatku jengkel adalah disaat aku sudah membesarkan mark selama 15 tahun dan mereka datang dan hendak merebut kebahagiaanku?,jadi bagaimana dengan cacian makian yang dilontarkan orang lain kepadaku,yang menganggap aku hamil diluar nikah dan tidak tahu malu.Selain itu akupun berpikir bukannya dahulu kakak iparku itu tidak pernah pulang?,bukannya mereka sudah bercerai?kakakku tinggal di indonesia sedangkan kakak iparku di thailand.Jujur saja aku sangat penasaran dengan rupa ayah mark dimana waktu pernikahan mereka aku bahkan tidak datang dan tidak peduli.Disisi jahat diriku aku bahkan berencana untuk membunuh mereka karena berusaha merebut mark dariku,aku terlalu lengah sehingga kakakku sibodoh ini hendak merebut mark dariku.Aku mulai memesan pesawat untuk penerbangan dua hari kedepan,namun sebelum jadwal penerbangan begitu banyak hal buruk menimpaku,mulai dari perseteruanku dengan dosen yang memaksaku untuk tidur bersama sampai putri kakak pertama yang sedang sakit dan dirawat inap di rumah sakit.Memikirkan bahwa aku juga akan terpancing emosi saat mark akan kembali kepada kedua orang tuanya,aku memutuskan untuk membujuk kakak pertama dan suaminya agar ikut pulang sedangkan putrinya agar aku yang menjaga.Dengan begitu banyak alasan akhirnya kakak pertama menyetujuinya dan esoknya mereka berangkat seperti yang dijadwalkan.