Bukan hanya masalah di keluarga nya belum selesai. Kini mereka menuduhku melakukan pengodaan pada ren.
Ren menatap penuh kebencian, ia sudah merencanakan ini. Bagaimana mungkin ia harus kuat..!!
Guru BK menyuruhku pergi dan mulai berbicara padaku. Dasar kenapa kalian langsung percaya tanpa bukti.
Wajah datar ku menahan semua emosiku. Rasanya aku sangat jarang tersenyum ataupun beremosi lain.
"apa kau mengoda ren, Monica?"
tanya nya mulai menatap kedua belah mataku.
"tidak"
"lalu ada laporan dari teman sekelas mu tentang itu"
"itu bohong"
Guru BK itu hanya menghela nafas, kenapa anak ini tidak mengakuinya saja!
Menambah pekerjaan , kan ia tinggal bilang iya dan beres~
"Akui saja Monica, semua bukti menuju padamu" - desak guru BK itu.
Bahkan guru tidak memihak ku, ujar ku sangat sedih.
"Apa ibu tidak percaya padaku....?"
tanya Monica menatap penuh harap pada ibu BK. Ia ingin dibela.
Tetapi ibu BK hanya menoleh sebaliknya. Ia hanya mengiyakan dan menganggap Monica bersalah. Dan dia akan dihukum.
Monica keluar dari ruang BK. Sudah menunggu teman temannya diluar.
Dan langsung memotret Monica.
"wah lihat dia depresi ..hahaha"
"iya...sangat malang , bagaimana rasanya "pengoda".."
- ejek kedua gadis itu yang hanya ingin mengejek Monica yang keluar dengan penampilan lusuh.
Monica sedang tidak bersemangat hanya berjalan lunglai menuju kelas.
"Sombong..."- keluh mereka yang semakin membuat kebencian mereka mengunung.
byuur
Monica menutup matanya ternyata teman sekelasnya sudah meletakkan seember air di atas pintu.
Air itu air pel, dan Monica mengelap rambutnya yang basah serta menikmati tatapan puas teman sekelasnya.
Terutama ren..., ia sangat menikmatinya
Monica mengelap bajunya yang sangat basah, ia tidak membawa baju penganti.
Terpaksa ia mengenakan baju olahraga yang langsung mendapat bahan tertawa an dan gosip di sekolah.
Monica terdiam, ia tidak tau darimana dan kenapa ia bisa berakhir seperti ini.
Ini sudah bisa dibilang bully secara fisik.
Tetapi mereka mengancam ku dengan menggunakan foto ku saat menolak ren.
Aku terpaksa bungkam, rasanya aku ingin lepas dari jahitan ini.."
Jahitan menyakitkan ini....."