Kapitel 97: Sebuah Alasan

Jacky yang tadinya terdorong kembali menekan tubuhnya pada Silvi "kamu bohong !!! katakan apa kesalahanku sampai kamu menangis??? apa karna aku membentak mu?? apa karna aku menggoda mu?? katakan !!!" pekik Jacky kembali mempertanyakan alasan Silvi menangis.

Silvi mendongakan wajahnya menatap dua bola mata sayu yang sedang menuntut jawaban atas pertanyaan yang tak bisa ia jawab, air matanya seakan tersumbat otomatis merasakan kehangatan dari perhatian sang pria pujaan hatinya.

Malam sunyi di sebuah mobil dua orang yang awalnya berdebat membeku dan tenggelam dalam sorot mata lekat satu sama lain, tak ada diantara mereka yang bisa menahan gejolak perasaan yang menggebu. namun, Jacky bukanlah lelaki yang pandai mengenali perasaan wanita bahkan ia sendiri masih terpenjara dengan harapan akan bisa berdampingan dengan Ryuna.

"kamu membuatku sesak." ucap Silvi