App herunterladen
100% Touch Me, Daddy / Chapter 11: yuhu (18+)

Kapitel 11: yuhu (18+)

"Apa yang kau pikirkan" tanya Mew kepada Gulf yang sedang memikirkan sesuatu. Sekarang mereka sudah berada di rumah Mew, lebih tepatnya di kamar Gulf. Turun dari mobil tadi Gulf langsung memasuki kamarnya.

"Tidak ada, apakah Daddy tidak bekerja hari ini?"

"Tidak. Apakah kau masih memikirkan papamu?" tanya Mew, sejak Mew menyeret Gulf dari rumahnya dan mengatakan Gulf tidak boleh lagi bertemu dengan papanya membuat Gulf banyak bengong.

"Dad.. bolehkah Gulf bertanya?" ucap Gulf

"kamu ingin tanya apa Baby" jawab Mew dengan suara beratnya.

"Sebenarnya apa yang di bicarakan oleh papa hingga membuat Daddy emosi seperti tadi?"

"Sesuatu yang tidak penting" jawab Mew.

"Nanti malam kau mau ikut dengan Daddy?"

"Kemana Dad?" tanya Gulf

"Ikuti saja, jangan banyak tanya" jawab Mew, yang hanya di balas dengan mengembungkan kedua pipinya dan bibir sedikit dimajukan.

Mew yang melihat reaksi Gulf membuat dirinya gemes dengan tingkah Gulf "Kau ingin menggodaku Baby?" tanya Mew dengan mendekatkan tubuhnya kepada Gulf.

"Tidak Daddy, siapa yang menggoda Daddy?" ucap Gulf

Mew mengacuhkan pertanyaan Gulf, dia mencium bibir Gulf melumat dan menghisap rakus bibir tersebut. Gulf juga tidak tinggal diam, dia melingkarkan tangannya di leher Mew dan membalas ciuman Mew, mulai menyambut lidah Mew di dalam mulutnya dan menghisap pelan lidah Mew, Mew menyeringai di balik ciumannya Gulf tidak sepolos dulu lagi pikirnya.

Puas dengan bermain bibir, Mew munurunkan ciumannya ke leher Gulf menjilat dan menghisap kuat leher tersebut hingga meninggalkan kissmark yang cukup tebal

"Mmhhh Dadd" desah Gulf menengadahkan kepalanya keatas untuk memberi akses lebih kepada Mew, badannya sudah mulai panas karena mendapatkan perlakuan tersebut.

Tangan Mew mulai masuk ke dalam baju yang dipakai Gulf mencari nipple Gulf dan mencubitnya serta menariknya pelan.

"Ughhhh Dad" racau Gulf karena merasa nikmat pada leher dan nipplenya.

Mew membuka baju yang di pakai Gulf lalu kembali mencium bibir Gulf mengajak kembali lidah Gulf untuk bermain dengan lidahnya dan mendorong pelan tubuh Gulf hingga tubuh Gulf tertidur di kasur.

Kemudian Mew beralih ke nipple Gulf menghisap kuat nipple tersebut seperti ingin mengeluarkan asi dari nipple tersebut

"Aghh Daddy" Gulf otomatis melengkungkan tubuhnya rasanya benar-benar nikmat walaupun nipplenya sedikit panas. Semakin lama Mew samakin buas mengisap nipple Gulf secara bergantian dan tangannya tidak tinggal diam, dia memasukkan tangannya kedalam celana yang di pakai oleh Gulf lalu meremas pelan penis Gulf. Membuat Gulf semakin bergerak tak beraturan, tanpa sadar dia sedikit menjambak rambut Mew.

Mew tidak memperdulikan hal itu, dia sibuk dengan tubuh indah milik Gulf, dibukanya celana yang menutupi penis Gulf tersebut setelah menampakkan penis kecil dan imut milik Gulf dia langsung menggenggam penis itu mengocoknya perlahan. Matanya beralih menatap ekspresi yang di keluarkan oleh Gulf, dengan mata terpejam dan sedikit mengigit bibir bawahnya menahan desahan membuatnya semakin ingin memasuki Gulf.

Semakin lama gerakan tangan Mew semakin cepat membuat Gulf semakin kacau dengan kenikmatan yang diberikan oleh Mew.

"Aghhh Daddyyhhh aku nggak kuattt" racau Gulf, melihat Gulf yang akan keluar Mew menutup lobang penis Gulf dengan ujung jempolnya dan tangan masih mengocok penis Gulf.

"Aghhhh Daddy, jaangannhhh"

"Mhhhhh tolong leppasin Daddhhh" racau Gulf yang benar-benar sudah tidak tahan ingin keluar.

Mew menyeringai melihat Gulf, Gulf benar-benar sexy di mata nya dengan ekspresinya saat ini.

"Memohonlah kepadaku baby"

"Gulf mohon lheppasin dadhhhh, innihh sakit" ucap Gulf frustasi.

Mew menyingkirkan ibu jarinya yang menutupi lobang penis Gulf, seketika sperma langsung memuncrat dari lobang kecil milik Gulf.

"Haaaahhhhhhh" ucap Gulf dengan lega dan mata masih terpejam.

Mew yang melihat itu langsung mencium rakus bibir Gulf dan melumat bibir tersebut.

"Ini belum berakhir baby" ucap Mew yang membuat Gulf sedikit terkejut tetapi tidak berselang lama dia bangkit lalu membuka kancing celana Mew dan menurunkan resleting celana mew dengan perlahan lalu menurunkan celana tersebut dan meninggalkan celana dalam bermerek mahal yang dikenakan oleh Mew.

Gulf mengeluarkan lidahnya lalu menjilat penis besar Mew yang masih tertutupi oleh celana dalam tersebut seperti sedang menjilat es cream, ujung lidahnya di gesek-gesekkan ke celana dalam yang menutupi penis Mew membuat Mew mengeram dengan rasa nikmat yang di ciptakan oleh lidah Gulf.

Puas dengan acara menjilat penis Mew dari luar celana dalam lalu Gulf menarik celana dalam Mew kebawah, membuat wajahnya langsung di tampar oleh penis besar dan berurat milik Mew. Gulf terkejut akan ukurannya yang lebih besar dari ukurannya saat menghisap penis Mew kemaren.

"Waahhh kucing kecil manis milikku sudah berubah nakal ya sekarang" ucap Mew kepada Gulf.

"Kan Daddy yang ngajarin" jawab Gulf dengan polosnya dan tanpa ada dosa.

Mew yang mendengar jawaban Gulf hanya menyeringai lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Gulf "Tapi sekarang kau tak bermain dengan mulutmu baby" ucap mew dan sedikit menjilat telinga gulf membuat Gulf merinding.

"Lalu bagaimana Dad?" tanya Gulf

"Nanti kau juga paham baby" ucap Mew sambil menyeringai.

tbc

Apakah masih ada yang membaca cerita ini?

kalau ada komen ya


next chapter
Load failed, please RETRY

Bald kommt ein neues Kapitel Schreiben Sie eine Rezension

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C11
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen