App herunterladen
59.39% TIKAM SAMURAI / Chapter 158: Tapi sudah saya tekan..

Kapitel 158: Tapi sudah saya tekan..

"Anda ingin memasang?" kata Angela sambil menyerahkan beberapa koin pada si Bungsu.

Si Bungsu menggeleng. Angela memasang taruhan di angka delapan, ada empat orang memasang diangka tersebut. Beberapa saat kemudian bola kecil seperti kristal timah berkilat itu berhenti di angka enam!

Angela kalah! semua yang taruhannya kalah, koinnya ditarik dengan semacam pengait berbentuk cangkul kecil dari plastik. Yang memenangkan taruhan itu hanya seorang, dia memasang sepuluh dollar dan dapat koin kemenangan seratus dollar.

Pada putaran kedua, Angela memasang seluruh koin lima dollar nya di angka enam belas, kemudian memasang diangka lima seluruh koin sepuluh dollar nya. Dan dia kalah lagi, mereka sial dimeja tersebut kemudian pindah kemeja yang satu lagi. Dua kali pindah, akhirnya di meja ketiga Angela berbisik pada si Bungsu.

"Yang jadi pemutar rollet itu adalah salah satu agen klu klux klan yang cukup penting…"

Si Bungsu memperhatikan orang itu. Nampaknya dia adalah seorang Amerika keturunan yahudi, berhidung bengkok berotot besar. Angela memasang taruhan seratus dollar pada angka sepuluh dua buah. Dan kalah. Selama memasang taruhan dia hanya menang dua kali.

Akhirnya di meja itu, dia hanya punya satu koin, senilai seratus dollar! Angela berpeluh. Sembilan ratus dollar uangnya ludes. Si Bungsu menjadi kasihan.

"Boleh saya pasangkan yang terakhir ini?"katanya.

Angela separuh putus asa mengangguk. Si Bungsu maju kedepan, waktu itu yang memasang di meja itu hanya tiga orang. Berempat dengan mereka. Petugas berotot itu mulai memutar rolletnya. Beberapa saat si Bungsu memperhatikan putaran rollet itu. Orang yang tiga itu memasang taruhan diangka enam dan dua belas dua orang.

Si Bungsu masih melihat. Perlahan, indera judinya yang pernah merajai perjudian di jaman Jepang itu dulu menyelinap perlahan. Dia mendengar putaran rollet itu, memperhitungkan berapa kali lagi putaran rollet itu. Berapa berat bola rollet itu. Dan dia letakkan taruhan terakhir itu di angka satu!

Bola berhenti. Menang! Angela berteriak dan memeluk si Bungsu. Angka satu, berarti mereka mendapatkan bayaran dua puluh kali lipat. Mereka mendapatkan koin dengan nilai dua ribu dollar! Petugas yahudi itu tersenyum, meraih taruhan yang kalah dan membayar taruhan si Bungsu. Lalu memutar lagi dan si Bungsu kembali mendengarkan beberapa saat, petaruh yang tiga orang itu memasang di angka enam, tiga dan sebelas.

Si Bungsu mendorong koin yang bernilai dua ribu dolar itu meletakkanya di angka tiga belas!

Petaruh yang lain melotot matanya melihat taruhan yang besar tersebut, mereka menanti dengan dada berdegup. Bola berhenti, tiga belas! Angela memekik, memeluk dan mencium si Bungsu. Petugas rollet itu masih tersenyum, meraih taruhan yang kalah dan membayar taruhan si Bungsu.

Jumlahnya menjadi dua puluh ribu dollar! pekik Angela dan seruan kagum tiga petaruh lainnya, membuat orang-orang memalingkan kepala. Dan melihat koin menumpuk diangka tiga belas, mau tak mau mereka melangkah kemeja tersebut dan sekeliling meja itu jadi penuh sesak.

Dan seperti ada kesepakatan saja, ketika rollet diputar lagi tak seorang pun yang ikut memasang. Mereka menanti dan melihat si Bungsu. Si Bungsu membiarkan rollet itu berputar beberapa saat. Kemudian berbisik pada Angela yang bergelantungan di bahunya.

"Biarkan saja di angka tiga belas itu….."dan Angela memberi isyarat kalau taruhan mereka tetap di angka tiga belas tersebut.

Orang menanti dengan tegang! dua puluh ribu dollar ditaruhkan sekaligus apa yang akan terjadi? perlahan putaran rollet itu berputar perlahan dan.. KLIK!…bola kecil itu masuk dikotak dimana tertera angka TIGA BELAS!

Orang berseru dan bertepuk tangan, Riuh.. Angela nyaris pingsan. Dia tak berani bersorak, dia hanya menggelantung dibahu si Bungsu. Sambil bibirnya berkali-kali menyebut nama Tuhan.

"Oh my god! my God….!"desisnya.

Di depannya teronggok uang dua ratus ribu dollar! Untuk membayar jumlah itu, si petugas yahudi terpaksa menyuruh orang mengambilnya di kasir. Petugas rumah judi itu hampir semuanya berkumpul disana. Berpeluh dan memandang tidak percaya pada orang yang memenangkan taruhan tersebut.

"Anda masih ingin memasang?" kata petugas yahudi tersebut.

"Tergantung anda, jika kalian masih punya uang, saya akan memasangnya.." yang lain bertepuk tangan mendengar ucapan itu.

"Anda akan memasang kembali semua uang taruhan itu seperti tadi?"

"Benar…" mereka berbisik sesamanya.

"Baik, Anda boleh memasang, tapi petugas rolet akan diganti, ini hanya soal teknis…"

"Boleh, asal kalian membayar saja…"

"Kami akan membayar berapapun nilai kemenangan anda…"

Si Bungsu hanya tegak menunggu dengan tenang. Kali ini pengunjung diminta menghindari tepi meja.

Petugas yang dikatakan pengganti itu pun tiba. Seorang lelaki gemuk dengan hidung merah dan berkepala botak.

Di sekitar meja itu penuh dengan petugas rollet, Angela berdebar, tegang dan berpeluh. Tapi tidak hanya dia yang demikian hampir semua yang disana tegang, berdebar dan berpeluh, kecuali si Bungsu!

Tak peduli apakah mereka petugas rolet ataupun pengunjung, meja-meja lain sudah ditutup. Tak ada orang yang berminat memasang taruhan. Semua mereka pindah untuk menyaksikan 'keajaiban' dimeja tengah dimana seorang lelaki berkulit coklat dan gadis Amerika sedang menguras uang bandar. Kejadian itu amat jarang terjadi. Judi adalah bahagian dari penipuan dan pemerasan.

Artinya, setiap orang yang datang kemeja judi yang sudah dipersiapkan seperti itu, maka sebenarnya dia telah menyiapkan dirinya untuk dikuras habis-habisan oleh pemilik rumah judi. Siapa yang menang dan siapa yang kalah seperti sudah diatur. Kalau ada yang menang itu biasanya hal itu 'diberi'. Artinya dalam judi harus ada yang dibiarkan menang dan tepat menebak secara tepat. Kalau tidak rumah judi itu sudah tidak punya daya tarik lagi. Biasanya kemenangan yang sudah diberi itu pada satu, empat, lima orang itu telah diperhitungkan. Kemenangan itu diberi dari seratus kekalahan penjudi yang lainnya. Jadi rumah judi tak pernah mengalami kekalahan.

Jika ada penjudi yang lihai, yang biasanya sekali setahun ada penjudi yang mampu 'menguras' rumah judi, maka itupun bisa "diatur".

Meja rollet yang peralatannya berputar itu bisa diatur sedemikian rupa. Punya alat yang rumit yang bisa dikendalikan dari tempat tegak petugasnya. Jika orang memasang diangka 5,7,9,11,23 dan seterusnya. Maka bandar judi tinggal memilih kepada siapa kemenangan akan diberikannya.

Biasanya dia memilih dari angka yang paling sedikit nilai taruhannya. Jadi bandar membayar sedikit pula. Atau dia tidak memenangkan siapun. itu bisa dilakukan karena alat mesin rolet itu ada alat yang bisa untuk memberhentikan putaran rolet itu dengan menginjak tombol alat yang ada di lantai kaki petugas. Alat itu terpasang dengan rapi dan tak terlihat, walau diperiksa bersama-sama sangat susah menemukannya.

Namun tak jarang terjadi, ada saja penjudi yang tak bisa 'dikerjai 'begitu, ada saja penjudi-pejudi otodidak, yang berhasil menguras bandar. Dan jika ini pun terjadi, biasanya sudah ada orang yang 'tidak dikenal' yang merampok atau jika perlu membunuh si pemenang. Dan uang yang telah dimenangkan itu lenyap!

Rumah judi adalah tempat dimana pemerasan atau penipuan dan bahkan pembunuhan dilakukan orang. Dan kini, rumah judi di pusat kota Dallas tersebut tiba-tiba jadi geger karena kemenangan berturut-turut dalam waktu yang singkat yang dialami seorang lelaki berkulit sawo matang yang ditemani gadis Amerika.

Kegegeran tersebut sampai pada pimpinan rumah judi tersebut. Dalam waktu dekat dia sudah tiba disana. Dia melihat orang tengah mengelilinggi sebuah meja dan petugas yang lain berbisik tatkala bos mereka datang, namun si Bos memberi isyarat halus dan mereka berbuat seolah-olah si Bos tidak ada disana, namun si Bungsu dapat menangkap isyarat tersebut.

Dia tahu si bos bertubuh atletis dan berpakaian mentereng, dua orang polisi juga di panggil untuk menyaksikan putaran rolet ini. Si Bungsu tahu, Bos judi ini berniat main curang,

Sebenarnya hal itu sudah terjadi dari tadi, namun dia masih dapat mengatasinya. Dia bukannya tidak tahu kalau rolet ini ada pesawat yang dapat diatur sedemikian rupa. Namun dia dapat mengatasi karena ketajaman indera dan perhitungan yang matang. Angela memeluk si Bungsu.

"Kita berhenti saja.."bisik gadis itu cemas.

Betapun dia seorang polisi namun tetaplah seorang wanita, dia tahu keadaan sangat berbahaya bagi si Bungsu dan dirinya.

"Tak mungkin kita berhenti dalam waktu begini.."ujar si Bungsu sambil menggengggam tangan Angela menenangkan gadis itu.

"Anda siap.."kata petugas botak itu dengan tiba-tiba sambil menggosok-gosokan telapak tangannya.

Si Bungsu mengangguk. Petugas itu memberi isyarat dengan mengangkat telapak tangannya tinggi-tinggi. Orang-orang mengikuti gerakannya dengan seksama. Kemudian tangannya menyentuh pinggir piring rollet. Lalu dengan sebuah gerakan memutar seperti sentakan halus, piringan roolet itu dia putar.

Berbeda dengan petugas yang tadi, mereka memutar dengan kencang, maka petugas yang ini hanya memutar dengan pelan saja, kemudian bola mirip kelereng kecil itupun di masukkan dan berputaran diatas angka-angka di piringan rolet itu.

Si Bungsu menanti beberapa saat. Piring rolet masih berputar, bola kecil itu juga. Dan tiba-tiba dia bergerak, dia segera memindahkan seluruh uang taruhannya di angka delapan!

Angela dan semua orang yang menyaksikan, yang jumlahnya nyaris seratus orang, menarik napas. Kalau orang ini menang, maka dia akan punya uang sebanyak dua juta dolar! Dua juta! jumlah yang membuat tulang belulang jadi gemertak!

Dan… bola kecil itu tiba-tiba menyelonong ke angka enam! Masih berputar dan bola kecil itu tak cukup kuat bertahan disana, dia bergulir dan menggelinding perlahan kekotak bernomor delapan, dan saat itu piringan rolet itu berhenti! dan suasana jadi riuh rendah, dari tepuk tangan yang luar biasa!

Angela memejamkan mata dan badannya jadi lemas. Dia menyandarkan tubuhnya ke tubuh si Bungsu. Para petugas rollet saling pandang tidak percaya. Polisi yang menyaksikan, mendatangi si Bungsu dan mengucapkan selamat.

"Anda luar biasa .."kata polisi itu.

"Terimakasih…"

Petugas yang tadi memutar rollet itu terhenyak di kursinya. Tubuhnya penuh dengan peluh dan wajahnya pucat. Belum pernah seumur hidupnya dia mengalami hal tersebut. Belum pernah! Apakah dia tak salah? Pada hal dia telah menginjak alat kecil yang dia dibawah karpet itu. Dan yakin alat itu bekerja sempurna.

Bukankah bolanya tadi masuk kekotak angka enam? tapi kenapa bolanya bisa keluar dan pindah ke angka delapan? kenapa? Apakah orang itu memiliki ilmu sihir?

Tapi dia tak sempat memikirkan banyak, sebuah isyarat dari atasannya bikin dia tertegak. Kemudian masuk kekamar pimpinan, dia berdiri dengan tubuh lemas.

"Jahanam…!"Sumpah pimpinannya yang duduk dibelakang meja.

"Tapi sudah saya tekan.."

"Jahanam kau..!"


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C158
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen