"Eh? Berarti kita udah sepakat ya! Tenang aja kau pasti gak akan merasa kesepian"Maze mengucap pelan kata dibelakangnya dengan tatapan hampa seperti yang juga ia rasakan
Sambil berlalu Yeena memiliki benak yang menyiksanya
Argghh aku kesal setangah mati! Jangankan ngebunuh,niat nampol dia aja gak adaaa! Otak ku kemasukan air apa!
Tidak seperti kisah cinta Yeena dan Maze yang berawal sedikit abnormal,kisah cinta Austin dan Nacia berjalan lancar seperti pada umumnya
"Em,Cia..."Austin seperti bergumam karena terlalu kecil suara yang dikeluarkannya akibat gelisah,canggung dan malu-malu
"I,iya...?"Nacia tersenyum-senyum menanti kelanjutannya
"Gimana kalau kita..."Austin terus mengulang kalimat itu sebanyak 3 kali dengan ragu-ragu
"Pacaran!"Nacia meneruskan dengan tak sabar
"Harusnya aku yang bilang"protes Austin
"Kau lama sih. Kenapa kau yang malu-malu"cicit Nacia. Ternyata cara bicaranya tetap sama
walaupun pada orang yang dia suka
"Be-beban laki-laki berat tau! Untung kalau diterima,kalau ditolak gimana, mau ditaro dimana muka? Lah kalian enak lenggang sana lenggang sini gak ada beban"gerutu Austin
"Kan udah aku terima"ketus Nacia
"Ya kan kau yang ngajak,bukan aku!"kata Austin mengerutkan dahinya
"Aelah sama aja. Pokoknya kita udah pacaran"ketus Nacia lagi dengan melipat tangannya
"Kenapa kau yang negasin. Kalau gitu kau aja yang jadi cowonya!"omel Austin
"Oke! Mulai sekarang aku cowonya,kau cewenya"Nacia mengangguk serius
"Ee? Enggak,enggak! Aku lebih cocok jadi cowonya,aku romantis!"Austin berlagak keren
Mendapati bahwa Austin menantangnya Nacia berjalan mendekat,Asutin menatap kosong. Tiba-tiba Nacia menggeser pijakan Austin seperti yang diajarkan oleh Yeena,dan menagkapnya,mata mereka saling bertemu kemudian Nacia memberikan senyuman menawannya,mata Austin bahkan tak berkedip
"Oke...kau lebih cocok jadi cowonya. Aku pemuja mu gadis tampan,eh bukan, Romeo-ku!"Austin berkata bersungguh-sungguh seperti nada seorang gadis yang gila pada pemuda tampan
Baiklah,sepertinya kisah cinta mereka juga sedikit melenceng dari yang pada umumnya. Tidak apa, apapun dan bagaimanapun pengungkapannya akan terasa manis jika dilakukan oleh mereka yang berkesan disana,direlung hatimu.
Jagalah persis seperti bagaimana posisi mereka dihatimu. Jika dia orang baru jangan terlalu mencinta sampai berseru tetapi jika dia kekasih lama mu maka jangan biarkan berlalu
"Nad,hari ini kita kemana?"tanya Haru yang mengajak Nanad berkeliling sambil bergandengan tangan
"Kemana aja yang penting berdua"ujar Nanad bernada manis
"Pinter ya! Belajar dari siapa sih"Haru mencubit hidungnya
"Dari Haru"Nanad balas menoel hidungnya dan berlari
"Eh,genit ya. Siapa sih yang ngajarin"Haru mengejarnya
"Haru kan tadi,barusan"Nanad menjulurkan lidahnya meledek Haru
"Nanad nakal ya, awas aja kalau ketangkep"
Mereka tertawa ceria bersama,kemudian Haru memeluk Nanad untuk menangkapnya,lalu mengecup dikeningnya
"Tuh kan Haru genit"Nanad mencubit pipi Haru
Karena Maze selalu gagal dalam segala cara mengejar Yeena,diapun mengumpulkan semua temannya untuk mendapatkan taktik yang sempurna
"Ok,rapat kita mulai!"kata Maze
"Kau sebenarnya mau ngapain?"tanya Tristan
"Kasih tau aku...cara ngejar Yeena!"kata Maze bersemangat
"Kau masih belum nyerah? Mimpi tetap mimpi!"ketus Tristan
"Yaudah kau sana!"ketus Maze pula
Tristan tak beranjak dari sana
"Kenapa belum pergi?"kata Maze lagi
"Hah aku kepaksa! Kata Zhai perihal cinta itu berbeda"Tristan mendelik
"Enggaaak! Aku bilang gitu karna dia Cuma tertarik siapa sangka jadi beneran suka,sialan!"suara hati Zhai yang meringis
"Bagus loly"seringai Maze
"Austin. Kau duluan"kata Maze melanjutkan rapat mereka
"Kenapa Austin? Kita kan semuanya jomblo"potong Eindelyn
"Jomblo? Stroberi mangga apel,sorry gak lepel"jawab Austin angkuh
"Bangsat! Mentang-mentang baru pacaran,dasar jupaluka!"cerca Zhai
"Jupaluka? Apaan tuh?"tanya Austin
"Jumpa lobang lupa kawan whahahaha"Zhai tertawa
"Bangsatt! Karna ini makanya kau jomblo abadi"hardik Austin
"Udah deh. Ntar aja debat mesum kalian,sekarang fokus ini dulu!"sela Maze
Karena Maze selalu gagal dalam segala cara mengejar Yeena,diapun mengumpulkan semua temannya untuk mendapatkan taktik yang sempurna
"Ok,rapat kita mulai!"kata Maze
"Kau sebenarnya mau ngapain?"tanya Tristan
"Kasih tau aku...cara ngejar Yeena!"kata Maze bersemangat
"Kau masih belum nyerah? Mimpi tetap mimpi!"ketus Tristan
"Yaudah kau sana!"ketus Maze pula
Tristan tak beranjak dari sana
"Kenapa belum pergi?"kata Maze lagi
"Hah aku kepaksa! Kata Zhai perihal cinta itu berbeda"Tristan mendelik
"Enggaaak! Aku bilang gitu karna dia Cuma tertarik siapa sangka jadi beneran suka,sialan!"suara hati Zhai yang meringis
"Bagus loly!"seringai Maze
"Austin. Kau duluan"kata Maze melanjutkan rapat mereka
"Kenapa Austin? Kita kan semuanya jomblo"potong Eindelyn
"Jomblo? Stroberi mangga apel,sorry gak lepel"jawab Austin angkuh
"Bangsat! Mentang-mentang baru pacaran,dasar jupaluka!"cerca Zhai
"Jupaluka? Apaan tuh?"tanya Austin
"Jumpa lobang lupa kawan whahahaha"Zhai tertawa
"Bangsatt! Karna ini makanya kau jomblo abadi"hardik Austin
"Udah deh. Ntar aja debat mesum kalian,sekarang fokus ini dulu!"sela Maze
"Udah jadian belum?"Asutin merapat yang menandakan dia serius mendengarkan
"Belum,belum sempat dijawab aku kebangun hahaha"Eindelyn menertawakan mereka yang berhasil dikelabuinya
Semua menatap Eindelyn dengan kecewa?
"Biarin aku nampol sekali aja woyy! Sibangsattttt!"Zhai berteriak karena ditahan Tristan dan Austin
"Weekk. Yang pentingkan pernah"Eindelyn mengacungkan jari tengahnya. Asik mencemooh Zhai tiba-tiba bayangan tinggi,gelap muncul dari belakangnya
"Ha ha ha ketawa, ketawa aja selagi bisa"Maze menyeringai sambil membunyikan jari-jarinya,dan terjadilah peristiwa naas itu?
"Huh benjol gede ni kepala, kalian ngegeseknya kayak korek api,gilaaa!. Aww kalian perduli berarti ya sampe ngeliat aku kecewa gitu waktu tau mimpi, yakan yakan??"Eindelyn memutar-mutari Maze
Selanjutnya mereka membicarakan hal-hal yang kadang lucu kadang juga cheesy,sesekali juga membawa suasana sedih mengingat keluarga mereka dan kembali tertawa mengingat kebiasaan mereka di sekolah.
Maze mencoba usulan Zhai dengan membantu Yeena memasak
"Tapi apa nih? Aku disuruh giling cabe! Tunggu kau Zhai!"eluh Maze dalam hati
"Ahh panas anjirr"Maze mengibas-ngibaskan tangannya yang terkena cabai
Yeena tetap fokus memasak,Maze yang ingin diperhatikan Yeena mulai bertingkah konyol dengan menyenggol-nyenggol Yeena,berteriak,berteriak ditelinganya,melompat-lompat yang membuat Yeena jengkel. Yeena mematikan kompor dan menarik tangan Maze
"Apasih megang-megang, aku kasih tau ya jangan modus-modus!"Maze menarik tangannya kembali,Yeena menghembuskan kasar nafasnya dan meletakkan tangan Maze didalam wadah berisi beras.Maze yang merasa panasnya mereda menghentikan tingkah konyolnya
"Udah mendingan? Kata nenek ku kalau panas gara-gara kena cabe,direndam pake beras biar dingin"Yeena menatap lurus beras ditangannya sambil mengunyahnya. Maze yang malu mengakui memasang wajah datar,dia menjawab dengan menaikkan sebelah alisnya. Yeena hanya mendengus melihat tingkahnya dan lanjut mengunyah beras. Maze diam-diam tersenyum saat Yeena tidak melihat
Maze menatap heran Yeena yang mengunyah beras
"Jorok banget sih ni cucu nenek beras dimakanin,belum dicuci lagi"Yeena tidak ambil pusing dengan kata-kata Maze
Saat tangan Yeena mendekati mulutnya,Maze menarik tangannya
"Hmm manis"Maze memakan beras dari tangan Yeena,mata Yeena membulat karena terkejut
Blushh wajah Yeena memerah,dirasanya jantung berdebar kencang
Aduh ini ni yang bikin jantung paduan suara,dalam hati Yeena
— Bald kommt ein neues Kapitel — Schreiben Sie eine Rezension