Kapitel 142: Lima Pesan

Baru saja mobilnya terparkir, aku segera turun dengan penuh semangat. Tanganku segera mengeluarkan ponsel dan mengambil foto tempat ini.

"Jangan hanya berfoto. Kamu juga harus mendapat inspirasi dari tempat ini," ujar direktur.

'Inspirasi? Apa maksudnya?' Karena tidak ingin memikirkan kata-katanya lebih dalam, aku pun segera berlari ke sana kemari dan menikmati suasana di tempat ini. Sudah lama sekali aku tidak pergi ke tempat seperti ini. Ah, jika bukan karena direktur mungkin aku masih duduk bekerja dengan kertas-kertas di sekelilingku.

Kami menikmati suasana di sini cukup lama, bahkan tanpa sadar senja sudah menyapaku yang masih duduk bersantai. Direktur pun segera mengajakku pulang sebelum kami pulang terlalu larut.

Dengan berat hati aku melangkah mengikuti direktur menuju mobil. Ah, aku masih ingin di sini. Aku benar-benar belum puas menikmati tempat ini.

"Sudah jangan cemberut. Lain kali kita akan kemari lagi," ujar direktur sembari mengusap kepalaku.