Kapitel 97: Biar... Kita Lupakan Dulu...

(ada adegan SMUT 21+)

PENTHOUSE BRYAN

Bryan menunggu Nisa pulang sore ini. Harusnya Nisa sudah pulang lebih dulu darinya karena ia meminta ijin pulang lebih dulu. Tapi sudah lewat jam 5 sore Nisa belum terlihat. Bryan bahkan sudah berada di rumah satu jam yang lalu. Diluar hujan dan angin kencang. Sudah dua hari cuaca seperti ini.

Bryan mulai cemas menunggui Nisa yang belum pulang ke rumah ditemani dengan segelas coklat hangat sambil duduk di sofa di ruang tengah menonton Netflix. Ia terus-terusan menoleh ke arah pintu lantas melihat jam dinding sebelum menarik napas panjang. Bryan mencoba tenang dengan menyeruput pelan coklat di mug-nya.

Tak lama, terdengar bunyi password dan pintu depan pun terbuka. Bryan segera beranjak dari sofa dan meletakkan mug-nya. Ia berjalan cepat menuju pintu dan menemukan Nisa basah kuyup. Bryan jadi mengernyitkan keningnya dengan mulut setengah terbuka.

"Bukannya kamu naik mobil?" tanya Bryan begitu melihat istrinya masuk. Nisa hanya menyengir.