Kapitel 321: Maut memisahkan

Dalam sepinya malam ia lebih menitik beratkan diri kembali ke kota untuk memulai kehidupan di sana. Kini bahkan ia mengeluh kenapa harus dirinya yang mengalami cobaan berat di depan mata. Mengapa kini suaminya tak menggubris segala isi hatinya yang mendesak cepat.

Astrid tidak bercanda mas jarot! Astrid sangat sedih mendapati saudaranya maya tanpa dapat berbuat banyak.

Hhaahh ... Hhaahh

Ia menghela napas berat lalu melepasnya dengan kasar.

Sudah dua hari mas jarot tidak turun dari bilik kamarnya setelah ia bersemedi sendirian di ruang itu bisa satu hari.

Mas jarot ... Mas jarot!

Turun mas, makan dulu!

"Aku lemas dek hari ini!"

Loh, kenapa? Gak biasanya seperti itu!" tanyaku penasaran.

"Leluhur aku marah banget! Ia akan mengancam nyawaku, dek! Sebelum aku mati nantinya ada sedikit kekayaan untuk anak anak agar kau bisa menggunakan dengan baik.

Ambillah, barang yang terbungkus dengan kain putih itu cukup untuk menghidupi kalian tujuh turunan.