App herunterladen
22.22% The Hunter: Sang Malam / Chapter 3: Tiga Orang Misterius

Kapitel 3: Tiga Orang Misterius

Safira tidak tahu kemana ia harus berlari. Di pikirannya hanya ada satu. Berusaha kabur dari penguntit gila itu!

Kali ini ia berharap agar punya kemampuan berlari seperti Mia. Mia bisa tahan berlari marathon 5 km tanpa jeda. Namun sayang dirinya bukanlah Mia. Napasnya sudah mulai sesak karena berlari.

Safira terus berpikir.

[Sebaiknya aku ke arah kantor polisi]

Di daerah rumah ada sebuah kantor polisi kecil. Jaraknya sekitar 5 menit dari pertokoan. Tidak jauh bukan? Masalahnya untuk sampai kesana dengan lebih cepat ia harus melalui jalan pintas. Jalan pintas itu hanya bisa dilalui jika Safira masuk ke komplek pertokoan sebelah barat. Ia harus masuk ke dalam dan mencari jalan yang menghubungkan pertokoan dengan kantor polisi.

Di belakangnya, si penguntit itu berlari sangat kencang. Tubuhnya memang tidak terlalu tinggi tapi larinya cepat sekali.

[Aku harus menghubungi mama]

Safira mengeluarkan handphonenya dari saku celana. Ia memencet nomor mamanya.

Telepon berdering di ujung sana. Mama tidak mengangkatnya.

"Ma, plis angkat teleponnya," gerutu Safira sambil berlari. Safira masih mencoba menghubungi mamanya beberapa kali.

Ketika akan berbelok ke pertokoan di sebelah barat, penguntit itu berlari lalu melompat menghadang Safira.

Sontak Safira berhenti mendadak. Ia terjatuh sambil masih memegang handphone.

"Halo…" suara mama diujung sana.

"Ma, tolong. Ma…" si penguntit itu merampas handphone Safira. Ia melemparkannya begitu saja.

Safira beringsut mundur. Ia sangat ketakutan. Penguntit di depannya menatapnya dengan mata tajam. "Mau kemana kamu?"

Penguntit itu menarik Safira hingga berdiri lalu mencengkram bahunya keras.

Safira kaget bukan kepalang. Ia bisa melihat dengan jelas mata penguntit di depannya yang awalnya hitam berubah menjadi merah perlahan-lahan.

"Siapa kamu? Apa yang kamu mau dariku?" tanya Safira gemetar.

Penguntit itu terkekeh. Ia mencekik Safira. Napas Safira sesak. Ia tidak dapat menghirup udara…

Sedetik kemudian ada sosok lain menghantam si penguntit. Penguntit itu jatuh.

Safira tersungkur sambil masih berusaha bernapas. Akhirnya ia terlepas dari cekikan itu. Otak Safira belum dapat memproses apa yang terjadi.

Persis di depan Safira muncul 3 orang. Dua pria dan satu wanita. Pria pertama memiliki tubuh tinggi. Pria satunya bertubuh lebih pendek dan berambut keriting. Sementara wanitanya berambut pendek.

Penguntit itu bangkit. Matanya semakin menyala merah karena marah. Ia berlari hendak menyerang ketiga orang itu.

Safira sedikit bisa bernapas lega. Tiga banding satu pasti…

"Ahhhh," teriak Safira kaget. Penguntit itu memukul pria bertubuh pendek dan melemparnya.

[Kuat sekali]

Tidak mau kalah, wanita itu mengambil tongkat panjang yang digantung di sabuknya. Ia memukul penguntit itu. Anehnya setiap tongkat itu mengenai si penguntit, akan muncul kilatan listrik biru dari tongkat itu. Si penguntit tersebut mengerang kesakitan seperti habis disengat.

Meski sudah dipukul beberapa kali, penguntit itu tetap berdiri. Kali ini ia semakin marah. Ia menggeram aneh seperti monster.

[Apakah dia ini manusia?]

Tiba-tiba sebuah tangan menyambar lengan Safira. Pria bertubuh tinggi itu menarik Safira untuk berlari bersamanya.

"Hei, kita mau kemana?"

"Bersembunyi ke tempat yang aman?" katanya dingin.

Safira heran. Bagaimana mungkin pria bertubuh tinggi ini tega meninggalkan kedua temannya yang masih bertarung melawan penguntit itu?

"Bagaimana dengan mereka?" Safira khawatir.

"Tenang. Mereka bisa menanganinya."

Safira dan pria bertubuh tinggi itu berusaha keluar dari komplek pertokoan. Dari jauh Safira mendengar suara lolongan.

[Makhluk apa yang bisa berusara semengerikan itu?]

"Sial!" umpat pria bertubuh tinggi. "Kita harus segera bersembunyi."

"Hah?" Safira belum bisa mencerna kata-kata itu.

Mereka berbelok dan masuk ke sebuah gudang di area pertokoan. Sepertinya ini gudang petasan.

Sial!


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C3
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen