Kapitel 159: MENGINGAT PUTRIKU

Aku tidak memberinya kesempatan untuk menanggapi. Apa yang aku lakukan adalah melarikan diri dari kamar mandi dan kemudian bergegas ke kamarku untuk mengambil keringatnya. Atau lebih tepatnya, keringatku. Tidak mungkin aku bisa menghabiskan waktu dengan pria itu ketika yang dia kenakan hanyalah celana dalamnya. Dia sudah selesai di kamar mandi saat aku kembali dan ketika dia membuka pintu, dengan santai aku menyerahkan pandanganku padanya dan berkata, "Dingin sekali di sini." Aku memastikan untuk meletakkan pakaianku di tangannya sehingga dia bisa merasakan bahannya. Aku tersenyum ketika matanya melebar dan dia melihat ke bawah ke tubuh bagian bawahnya seolah berharap bisa melihat dia tidak memakai celana.