Deku memandangi meja tempat belajar nya. Akhir akhir ini entah kenapa pikirannya terasa ruwet.
Bakugo.., ciuman bakugo.., raut manis bakugo..Uuh!!
Deku merasa kedua pipinya memerah hangat saat membayangkan tentang bakugo. Padahal sudah tau bakugo itu membenci dirinya.
Tetapi deku sekali pun tidak pernah tau bagaimana perasaan bakugo.
Bagaimana ya?
_
_
Ting tong
Deku terkejut ketika bakugo datang pagi sekali. Ia memakai jaket hitam dan menatapku aneh ketika aku keluar.
Tentu saja deku baru bangun tidur dan pakaiannya berantakan. Tetapi bakugo malah melemparkan jaketnya dengan kasar.
Deg
"Pakailah dasar bloon!!"
meskipun perkataan bakugo kasar aku menyukainya...
_
_
Bakugo duduk dengan kaku di tempat tidurnya beberapa kali ia menatap sinis ruangan ku yang sangat sederhana.
"Kenapa bobrok begini. Gak punya uang?" ejek bakugo seenaknya menilai saat tiba tiba datang.
Deku hanya tersenyum kecil, bagaimana pun bakugo memang seperti ini...
"Kenapa lihat lihat!!, jual saja matamu" seru bakugo membuyarkan lamunanku.
Deku segera duduk di hadapan bakugo sambil membawa nampan. Tetapi bakugo malah menarik deku hingga deku terjatuh tetapi dengan cepat bakugo mengambil nampannya.
_
_
"A..ada apa..bakugo?" tanya deku merasakan dadanya bergetar hebat saat bakugo menyentuhnya.
Bakugo hanya diam kemudian menjatuhkan deku hingga ke tempat tidur nya.
"A..apa?" tanya deku lagi. Masih tidak mengerti. Bakugo menatap deku dengan tatapannya yang selalu garang..
"Hei..kau, kalau lihat lihat gitu. Kucolok matamu mau??!" seru bakugo kasar saat melihat si deku malah menatapnya pasrah.
"Ma..maaf" deku masih gak mengerti kenapa bakugo tiba tiba berkata kasar tetapi mau berada didekatnya.
_
_
Sial.., si deku ini manis banget. Akhir akhir ini ada perasaan aneh yang meledak-ledak.
Dan itu karena deku, kenapa si sialan ini selalu ada dipikiran ku sih!!
Dia bukan siapa siapa.., dia lemah.., si sialan yang lemah..tetapi ...manis
_
_
Bakugo memegang tangan deku yang hendak bergerak melepaskan diri.
Deku terlihat bingung. Seperti nya ia salah paham kalau aku akan memukuli nya seperti biasa.
Bakugo mendekatkan wajahnya dengan bingung ke arah deku. Kenapa dia deg degan kalau melihat si sialan ini ??
Ada yang salah..ya?
Deg
Deg
Deku merapatkan kedua mulut nya saat wajah bakugo mendekat. Semakin mendekat..
Blush///
_
_
Bakugo menyadari wajah deku memerah sempurna. Sosok manis yang kini ada di pikirannya.
Bakugo kemudian bergerak mendekati deku kemudian terjatuh di sebelahnya..
"Hah...aneh banget sih!!"seru bakugo merasakan empuknya kasur. Deku Berusaha keras menahan deg degan nya.
Mereka berhadapan. Kemudian deku mulai bertanya dengan suara pelan..
"Ta..tadi kenapa bakugo?"
"Emang kenapa mau tau!!"
"Ga..gak"
"Dasar, sebenarnya aku penasaran. Kenapa setiap aku ada di dekatmu selalu deg degan ..." seru bakugo menatap serius wajah deku.
"E..eh??" wajah deku menegang, astaga kenapa ini!!. Ia tau bakugo sangat membencinya. Tetapi..
Eh..eh?
Bakugo merasa kewalahan melihat sikap deku yang terlihat salting. Kemudian bakugo melempar bantal ke arah deku.
"Diamlah, kayak mau berak saja..."
"Ta..tapi" deku tetap tegang ia memegang bantal itu dengan manis..
_
_
Aah..aneh banget sih. Kenapa aku jadi peduli sama si sialan itu. Sudahlah..
Kalau lama lama aku bisa gila karena perasaan ini.
Perasaan aneh yang tidak kukenali..
_
_
"Aku pergi dulu, dah sialan" seru bakugo segera pergi dengan mendobrak pintu.
Deku masih terpaku. Ia mengingat kata kata bakugo dan perlahan memerah.
""Apa..bakugo juga mencintai ku..??"'