Kapitel 95: I Want You ...

"Apa, sayang?" Denis bertanya lembut.

Faye memberanikan diri menatap akhirnya, walaupun sebentar, sebab di detik berikutnya Denis menyatukan bibir mereka, bergerak lembut. Ia membalasnya tanpa berpikir lagi, mengikuti arahan dia yang membuatnya mendesah tertahan.

Mendengar desahan Faye membuat gairah muncul di diri Denis dengan cepatnya. Ia memeluk dia untuk semakin memperdalam ciuman mereka.

Faye mendesah lagi, yang dimanfaatkan oleh Denis untuk masuk menjelajah mulut hangat Faye.

Tidak.

Ini tidak cukup.

Denis mengangkat tubuh Faye, membawanya menuju kamar tidur sambil terus mencium bibir dia panas.

Faye tidak menyadarinya karena terlalu terbawa ciuman memabukkan yang diciptakan Denis. Ia baru sadar jika tidak berada di dapur melainkan kamar tidur ketika dia membaringkannya di ranjang.

'Ini ....'

Faye menoleh mengecek sekelilingnya.

Mereka berada di kamar Denis.

"Denis ...," Faye memanggil pelan.